Provinsi Padang
Oleh Dhimam Abror DjuraidDalam kasus selip lidah babi panggang, tim komunikasi kepresidenan jadi sasaran tembak para pengkritik. Malah ada yang lebih jauh lagi menyasar agar Mensesneg Pratikno mundur karena insiden ini.
Kasus selip lidah bisa menjadi urusan serius karena dipolitisasi oleh lawan politik. Beberapa waktu yang lalu Ketua DPR Puan Maharani menjadi bulan-bulanan karena komentar yang bernada keseleo lidah.
Dalam pengumuman nama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur dari PDIP untuk Pilkada Sumatera Barat, di Jakarta, September 2020, Puan mengatakan, “semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila, bismillahirrahmanirrahim. Merdeka.”
Kalimat tambahan yang sebenarnya terkesan sebagai celetukan itu menjadi problem politik serius. Protes luas muncul dari berbagai kalangan.
Akibat protes yang gencar, akhirnya kader Partai Demokrat Mulyadi yang juga diusung PDIP pada Pilkada Sumbar mengembalikan rekomendasi dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Mulyadi yang berpasangan dengan Ali Mukhni (bupati Padang Pariaman) tetap mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat tanpa dilengkapi dukungan PDIP.
Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni akhirnya memang tidak bisa menang. Sumatera Barat tetap menjadi stronghold daerah kekuasaan PKS.
Sumbar sudah selama sepuluh tahun dipimpin gubernur kader PKS Irwan Prayitno. Pasangan Mahyeldi-Audy Joinald yang diusung PKS pun memenangi kontestasi itu.
Mungkin PDIP jengkel tidak bisa melakukan penetrasi ke Sumbar. Bisa jadi hal itu membuat Puan sampai geregetan dan mengeluarkan pernyataan 'semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila'.