Proyek Printer Sekolah di DKI Dikorupsi, Bareskrim Turun Tangan Lagi
jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri ternyata tak hanya mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di Pemprov DKI Jakarta. Sebab, anak buah Komjen Budi Waseso di Bareskrim juga tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan printer dan scanner untuk sejumlah sekolah Jakarta Barat tahun 2014.
Pengusutan itu merupakan tinak lanjut atas laporan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso, ada kerugian negara dalam proyek pengadaan scanner dan printer untuk sejumlah sekolah di Jakarta Barat itu.
Menurutnya, nilai proyek pengadaan scanner dan printer di Suku Dinas Pendidilan Menengah Pemko Jakbar itu mencapai Rp 150 miliar. Polisi pun curiga ada penggelembungan harga.
“Kita sementara mengecek fisik di lapangan dan akan kita sesuaikan dengan standar pengadaan barangnya. Untuk harganya kita sudah dapat, tinggal menghitung,” ujar Budi di Mabes Polri, Jumat (29/5).
Buwas -sapaan Budi Waseso- mengakui bahwa penganggaran proyek printer dan scanner itu melibatkan Komisi E DPRD DKI Jakarta. Namun, proses penyelidikannya belum mengarah ke para wakil rakyat di DPRD DKI.
“Kita akan telusuri dari proses pengadaan itu dulu. Belum ke sana,” katanya.
Sedangkan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Ahmad Wiyagus mengungkapkan, pengadaan printer dan scanner itu dialokasikan ke 25 SMAN dan SMKN. Namun, kata Wiyagus, ada unsur penggelembungan harga dalam pengadaannya.
“Dari penyelidikan dan penyidikan sementara, kami melihat adanya kecenderungan penggelembungan harga dan proses di dalam pengadaannya tidak sesuai prosedur,” kata mantan direktur pengaduan masyarakat di KPK itu.(jpnn)