PSG vs Man City, Sengit Karena El Cashico
Akan tetapi, gelandang PSG Thiago Motta dilansir dari Four Four Two menyebut kekuatan City bukan hanya dari Kompany, Hart, dan Yaya.
''Ingat, mereka masih punya deretan pemain-pemain hebat lainnya seperti (David) Silva atau (Sergio) Aguero),'' ucap Motta.
Menurutnya, untuk meredam City, perlu mengaplikasikan strategi saat mendepak Chelsea dari 16 Besar, Februari lalu.
''Kuncinya adalah bertahan dengan bagus, dan tiap kali mendapatkan bola kami harus mengontrolnya, sama seperti yang kami lakukan saat melawan Chelsea,'' imbuhnya.
Comeback Kevin De Bruyne bisa jadi penghibur kegalauan Pellegrini yang pusing dalam menentukan komposisi pertahanannya. Terutama untuk menutup celah di posisi Kompany.
Berkaca dari kemenangan besar 4-0 atas Bournemouth di akhir pekan kemarin (2/4), Pellegrini memilih duet Nicolas Otamendi dan Eliaquim Mangala. Mengapa harus Mangala? '
'Lihatlah dari statistik. Setiap kali Mangala bermain, maka kami akan memenangi pertandingan,''' klaim pelatih berkebangsaan Cile tersebut sebagaimana dikutip dari Mirror. Dari statsitik musim ini, ketika Mangala bermain memang persentase menang The Citizens, julukan City mencapai 65,2 persen.
Sebaliknya, setiap kali pemain termahal musim lalu itu dimainkan, maka hampir pasti gawang City kebobolan. Bermain 23 kali, rasio kebobolan City ada di angka 0,98 gol per game. ''Dia dia (Mangala) akan menjadi bagian penting dari tim ini di Paris,'' imbuhnya. (ren)