Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PSI Berpotensi Lakukan Bunuh Diri Politik

Rabu, 13 Maret 2019 – 23:07 WIB
PSI Berpotensi Lakukan Bunuh Diri Politik - JPNN.COM
Pangi Syarwi Chaniago. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kritik PSI terhadap partai-partai berhaluan nasionalis dinilai tidak tepat. Pasalnya, partai anyar itu terkesan membenturkan kelompok nasionalis dengan agama.

"PSI cuma cari sensasi asal beda, mestinya PSI tidak membenturkan narasi nasionalis dengan agama. Tapi mendamaikan nasionalis dengan agama," kata Pangi kepada wartawan, Rabu (13/3).

Meski begitu Pangi mengakui bahwa hal yang disuarakan Ketum PSI Grace Natalie kepada partai nasionalis adalah benar. Namun, caranya terlalu kasar.

"Menyerang partai lain dengan mengatakan tidak nasionalis karena korupsi juga enggak perlu semestinya. Karena yang namanya nasionalis pasti tidak korupsi," ucapnya.

Menurut Pangi, sikap PSI yang kerap mencap partai lain sebagai nasionalis gadungan juga tak bisa menyelesaikan masalah. Dia menyarankan PSI harus belajar dalam memainkan dan berselancar pada isu dan sentimen terkait.

"Apakah PSI belajar menyerang mayoritas? apakah PSI ingin menyasar segmen minoritas yang selama ini merasa dipinggirkan? Saya pikir PSI harus recovery dan belajar lagi menggoreng isu dan kebijakan yang tidak berujung bunuh diri politik. Cobalah belajar memenangkan hati rakyat," ujarnya.

Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting itu menambahkan, memenangkan empati dan hati rakyat caranya mudah. Tinggal berselancar pada emosi rakyat dan melihat apa yang mereka senangi dan butuhkan. Sementara dalam hal itu PSI kurang piawai.

"Memantik sentimen emosi itu yang maaf saya boleh koreksi PSI gagal dan kurang piawai dan mahir mengelola isu dan sentimen. Narasi populisme dan kekuatan figur sangat dibutuhkan partai baru," terangnya. (dil/jpnn)

Kritik PSI terhadap partai-partai berhaluan nasionalis dinilai tidak tepat. Pasalnya, partai anyar itu terkesan membenturkan kelompok nasionalis dengan agama.

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close