PSI dan Perindo Babak Belur di Bangka Belitung
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Partai Bulan Bintang (PBB) mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Jokowi-Ma’ruf tampaknya berbuah manis. Ketua pemenangan pemilu PBB Yusron Ihzan Mahendra diprediksi merebut satu kursi dari daerah pemilihan (dapil) Bangka Belitung.
Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas adik Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra itu mencapai 12,3 persen. Posisi Yusron berada pada urutan kedua, di antara calon anggota legislatif (caleg) petahana, yaitu Rudianto Tjen dari PDIP (17,8 persen), Melda Addriani (10,4 persen), dan Eko Wijaya dari Demokrat (9,3 persen).
“Tingginya elektabilitas Yusron berbanding terbalik dengan caleg-caleg pendatang baru dari partai politik (parpol) seperti Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI),” ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (28/2). Bisa dipastikan kedua parpol baru tersebut tidak akan merebut satu kursi pun di dapil Babel.
Ketua DPW Perindo Hermanto Phoeng meraih elektabilitas paling buncit, sebesar 0,3 persen. Sedangkan caleg PSI yang berprofesi sebagai dokter Mika Oiku Otniel Wesli sedikit lebih baik, mencapai 1,6 persen.
“Baik Perindo maupun PSI tidak mampu mengungguli elektabilitas PBB di provinsi kelahiran Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),” kata Rudi.
Provinsi Babel merupakan arena persaingan antara keluarga Yusril melawan Ahok. Karier politik Ahok bersinar setelah memenangkan Pilkada Belitung Timur. Adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama kemudian tergusur oleh Yuslih, adik Yusril, pada pilkada berikutnya. Yusron yang pernah menjadi duta besar di Jepang sempat maju dalam Pilkada Babel tetapi kalah.
Para mantan kepala daerah kembali berlaga dalam Pileg 2019. Rival Yusron pada pilkada yang juga mantan gubernur Babel, Rustam Effendi, maju mewakili PDIP (4,4 persen). Sementara itu mantan wakil gubernur Babel Suryadi Saman maju dengan bendera PAN (2,3 persen). Rival Basuri dalam Pilkada Belitung Timur, Usmandi Andeska, maju mewakili PKS (2,1 persen).
Selebihnya tokoh profesional seperti Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Babel Bambang Patijaya mewakili Golkar (2,9 persen). Lalu ada pengacara senior Yan Juanda Saputra dari PPP (2,4 persen). Serta tokoh-tokoh partai, dari NasDem ada Lusyani Suwandi (2,8 persen) dan Zuristyo Firmadata (0,5 persen), serta Kobalen dari Gerindra (0,9 persen).