PSI Minta Pemerintah Usut Kelangkaan Elpiji di Jember
jpnn.com, JEMBER - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta pemerintah untuk segera mengusut kelangkaan gas elpiji yang terjadi di Ambulu, Jember. Pasalnya, kelangkaan tersebut berpotensi membuat masyarakat resah.
"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI dan pihak kepolisian harus segera mengusut dan melakukan operasi pasar untuk mengetahui mengapa krisis elpiji terjadi di Kabupaten Jember," tegas Wakil Sekretaris Jenderal DPP PSI Danik Eka Rahmaningtyas dalam keterangan persnya, Rabu (29/8).
Danik menjelaskan, saat ini harga gas elpiji 3 kilogram di Ambulu sudah berkisar pada Rp 19-22 ribu. Itu pun barangnya sulit ditemukan.
Dia mengingatkan bahwa permasalahan krisis gas elpiji tidak dapat disampingkan. "Gas elpiji merupakan kebutuhan esensial yang tidak dapat dinomorduakan dan juga merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat dari perkotaan hingga perdesaan," tutur Danik.
Caleg DPRI RI dapil Jember-Lumajang ini juga menambahkan bahwa krisis gas elpiji menjadi sangat krusial. Terlebih lagi untuk masyarakat Ambulu yang tidak hanya menggunakan gas elpiji untuk keperluan memasak namun juga untuk bahan bakar diesel.
"Kelangkaan gas elpiji tidak boleh kita biarkan mengingat saat ini masa tanam dimulai di musim kemarau. Sementara inovasi bahan bakar dan irigasi lainnya untuk menangani ini belum ada," jelas Danik.
Danik berharap bahwa kondisi ini segera ditangani oleh pihak yang berwajib karena langkanya barang substitusi gas elpiji baik minyak tanah maupun kayu bakar. Menurut Danik, ketersediaan barang adalah harapan masyarakat di Kabupaten Jember.
"Ketersediaan barang sekaligus stabilitas harga harus sama-sama kita wujudkan untuk mencegah masyarakat terkena imbas negatif nantinya," pungkas Danik. (dil/jpnn)