PSK di Tondo Masih Tetap Dicari Usai Gempa dan Tsunami
jpnn.com, PALU - Pekerja seks komersial atau PSK di Tondo, Palu Sulawesi Tengah hanya istirahat sesaat, menunggu kafe, tempat karaoke, dan kamar tempat mereka bekerja direnovasi usai gempa dan tsunami melanda.
Ridwan Marzuki-Nurhadi, FAJAR
Tak mudah masuk ke kawasan Tondo Kiri, Palu. Penjagaan ketat di gerbang masuk. Palang dipasang di situ. Ketatnya penjagaan juga bisa disaksikan di sebelah utara jalan. Sebuah pos pengamanan, berukuran besar dibangun di situ. Mirip rumah atau warung makan. Sangat luas untuk sekadar pos keamanan.
Setelah meminta izin kepada sejumlah orang yang berdiri di sana, awak Fajar berhasil melalui palang tanpa membayar alias gratis. Palang dibuka setengah. Membentuk sudut 30 derajat. Plus mendapat "pengawalan" dari seorang rekan dengan tato di lengan itu, penjaga sepertinya sungkan untuk tak membiarkan kru Fajar masuk.
Pada kondisi normal, setiap pengunjung yang datang, diwajibkan membayar biaya tiket masuk sebesar Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Retribusi dibayar di pos itu. Namun, bagi pelanggan yang telah dikenal baik, mereka bahkan bisa melenggang masuk tanpa membayar sepeser pun. Termasuk bagi "anggota".
Lazimnya kompleks perumahan, palang gerbang masuk itu menggunakan cor sebagai pembebanan di bagian selatan. Hanya menggunakan tali sebagai alat katrol, membuka atau menutup gerbang. "Tidak boleh masuk kalau bukan orang di dalam," sebut seorang pria yang akrab disapa Daeng di kawasan Tondo Kiri itu, saat Fajar berkunjung Minggu (7/10) lalu.
Foto: Nurhadi/Fajar
Daeng merupakan salah seorang pemilik usaha di dalam kompleks ini. Situasi pascagempa membuatnya harus selektif membiarkan orang masuk. Alasannya, kini banyak pencuri. Barang-barang penghuni Tondo banyak yang dicuri.