PSK Tarif Rp 3 Juta: Suami Saya enggak Bertanggung Jawab Bang
Demi sebuah informasi, Berau Post pun membuka table paling belakang yang tepat berada di pojok ruangan tersebut, meski hanya bisa menikmati sekaleng minuman berenergi dengan sebungkus camilan.
Perbincangan di sebuah ruangan besar full music dengan lampu remang-remang itu, Bunga membeber kisah pilu yang pernah dialaminya, sehingga dengan terpaksa terjun di dunia malam yang penuh hura-hura.
Setelah ditinggal cerai oleh suaminya sejak 3 tahun lalu, yang disebabkan oleh hadirnya pihak ketiga atau yang biasa disebut wanita idaman lain (WIL), kehidupan Bunga dan seorang anaknya yang kala itu masih berusia 1,5 tahun, mulai terasa berat, terutama untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
“Suami saya itu enggak bertanggung jawab Bang. Lelaki beerengsek. Dia meninggalkan anaknya yang masih kecil demi seorang perempuan selingkuhannya,” beber Bunga.
Karena hanya tamatan sekolah menengah pertama (SMP), dan tidak memiliki keahlian yang bisa dia andalkan untuk mencari pekerjaan di bidang swasta apalagi di pemerintahan, membuatnya terpaksa harus menggeluti pekerjaan dunia malam yang disadarinya dapat mengancam kesehatannya sendiri.
“Aku tuh enggak bisa minum alkohol Bang. Makanya kalau dapat tamu, aku paling cuma bisa minum bir. Itu pun paling banyak 2 botol sudah pening. Tapi mau diapain lagi, memang pekerjaan kami seperti itu setiap malam berhadapan dengan miras,” tuturnya dengan tersenyum.
Bunga mengaku setiap bulan setelah gajian, selalu mengirim uang untuk ibunya, yang kini merawat anak Bunga sejak dia bekerja di Berau. Soal besaran gaji yang dia terima per bulan, wanita berkulit putih ini mengatakan tergantung jumlah tamu yang dia temani minum dalam sebulan.
“Kan ada biaya Ladies-nya Bang. Rp 300 ribu per ladies, sampai THM tutup. Dari jumlah itu, Rp 100 ribu untuk ladiesnya, sisanya untuk pemilik THM yang mempekerjakan kita. Itulah gaji kami yang diterima setiap bulan. Tinggal hitung berapa kali dapat tamu dalam sebulan,” ungkap Bunga.