PSS Proaktif, PSIS Pilih Pasif
Terkait Molornya Surat Resmi Komdisjpnn.com - SEMARANG - Hari ini genap enam hari putusan sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait dengan sepakbola gajah PSS Sleman dan PSIS Semarang dijatuhkan. Namun, hingga hampir satu pekan ini, ternyata surat resmi Komdis PSSI belum juga mampir ke meja organisasi kedua klub yang disanksi, PSS dan PSIS.
Padahal, durasi waktu untuk melakukan banding sudah berjalan terhitung dari pernyataan dari Komdis PSSI itu dibacakan. Sekarang, kurang dari sepuluh hari lagi waktu yang dimiliki PSS dan PSIS untuk melancarkan bandingnya. Kedua klub yang seharusnya lolos ke babak semifinal Divisi Utama 2014 itu pun kini hanya bisa menunggu.
Akan tetapi, dalam menunggu ini, PSS dan PSIS ternyata berbeda sikap. Di satu sisi, PSS mulai menunjukkan reaksi proaktif meskipun surat Komdis PSSI belum dikantongi. Kemarin (25/11), klub yang berjuluk Super Elang Jawa itu mengumpulkan seluruh armadanya. Baik itu pemain, ataupun pelatih.
Bukan untuk menyatakan kembali menggelar program latihan yang sudah mandeg begitu sanksi berat Komdis PSSI diketok beberapa waktu lalu. "Tapi, pertemuan dengan pemain dan pelatih ini kami lakukan sebagai upaya untuk konsolidasi sebelum surat resmi sanksi Komdis PSSI kami terima," ujar Direktur Operasional PSS, Rumadi, kepada Jawa Pos.
Diakui Rumadi, memang untuk menyusun banding itu pihaknya masih belum bisa membuatnya. Pasalnya, tanpa ada surat resmi, maka penyusunan surat pun juga tidak dapat diangan-angan saja. Surat sanksi akan dilihat terlebih dahulu, apakah sanksi itu diberikan dengan per surat dengan per nomor berbeda, atau malah menjadi satu surat saja.
Ajang konsolidasi itu diungkapkan Rumadi untuk menyatukan persepsi sekaligus menentukan opsi persiapan. "Sehingga, begitu nantinya surat resmi dari Komdis PSSI diturunkan, kami pun sudah punya bayangan mau seperti apa dalam melangkah. Semoga surat itu secepatnya bisa kami terima," tuturnya.
Pertemuan itu sendiri dilakukan di salah satu rumah makan terkenal di Jogjakarta. Selepas acara makan siang bersama, skuad PSS yang datang full team itu pun kembali dibubarkan. Mereka pun kembali ke daerahnya masing-masing. Beberapa di antara pemain sudah habis masa kontraknya per 24 November kemarin.
Hal yang berbeda ditunjukkan oleh manajemen PSIS. Manajemen klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu malah terkesan adem ayem saja menanggapi lambatnya surat resmi Komdis PSSI. Itu seperti yang diungkapkan manajer PSIS, Wahyu Winarto. Ditemui Jawa Pos di kantornya, pria yang akrab disapa Liluk itu menyatakan bahwa timnya masih tetap diliburkan.