PSSI Hapus Regulasi Pemain U-23, Klub Peserta Liga 1 Lega
jpnn.com, JAKARTA - PSSI memutuskan menghilangkan regulasi kewajiban klub harus memainkan tiga pemain U-23 dalam setiap pertandingan di Liga 1.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat anggota Executive Committee (Exco) yang berlangung di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Rabu (30/8/20017) malam.
Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, dari hasil rapat tersebut, semua anggota Exco PSSI sepakat melakukan penangguhan regulasi kewajiban memainkan pemain U-23 itu.
“Keputusan ini ada karena kami mendengar masukan dari klub peserta saat evaluasi paro musim kompetisi beberapa pekan lalu,” kata Tisha. “Kami segera mengirimkan putusan ini ke Liga dan klub,” lanjutnya.
Menurutnya, saran dari klub tersebut kemudian mereka kaji dan diskusikan dengan ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi. Hasilnya? “Ketua umum juga sepakat. Tapi, untuk mengubah sebuah regulasi kompetisi harus lewat rapat Exco. Makanya, kami sudah rapat dan hasilnya, kewajiban memainkan pemain U-23 ditangguhkan hingga akhir musim,” papar dia.
Meski begitu, federegasi tetap optimistis bahwa penghilangan regulasi tersebut tidak lantas menghilangkan kesempatan bermain para pemain muda di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu. Dengan pertimbangan, kualitas para pemain U-23 saat ini, rata – rata sudah memiliki kualitas yang tidak bisa dianggap remeh.
“Kami yakin, para pelatih akan memilih pemain mana yang bagus untuk menjadi starter. Jadi, kalau pemain pemain muda itu memiliki kualitas bagus, maka sudah tentu mereka akan diberikan kesempatan untuk bermain,” kata Tisha.
“Tapi, sesungguhnya kebijakan ini untuk menaikan kembali value kompetisi,” ucapnya.