Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PSSI Jerat Hidayat dengan 2 Sanksi Plus Denda Rp 150 Juta

Selasa, 04 Desember 2018 – 11:24 WIB
PSSI Jerat Hidayat dengan 2 Sanksi Plus Denda Rp 150 Juta - JPNN.COM
Hidayat mengundurkan diri dari jabatan anggota Exco PSSI. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hidayat, salah seorang komite eksekutif (Exco) PSSI yang sebelumnya dilaporkan manajer Madura FC, Januar Herwanto terkait praktik pengaturan skor di Liga 2 2018 bakal diganjar dua sanksi plus denda Rp 150 juta.

Dua sanksi tersebut yakni tiga tahun larangan berkecimpung di dunia sepak bola dan dua tahun menonton pertandingan di stadion secara langsung. “Sudah diputuskan hukumannya, memang belum disampaikan PSSI, tinggal pengetikan saja,” ujar Husin Umar, Wakil Ketua Komdis PSSI ketika dikonfirmasi Jawa Pos tadi malam.

Umar menegaskan hukuman tersebut berdasar pada sidang Komdis yang menghadirkan Hidayat secara langsung pada Minggu lalu. Menurut Umar, sanksi dan denda tersebut diberikan kepada Hidayat karena dia sudah didapati melakukan komunikasi dengan Januar menjelang matchday kedua Liga 2 wilayah timur pada 2 Mei.

Di sisi lain, Komdis masih menunggu laporan berikutnya untuk menindaklanjuti kasus pengaturan skor yang diduga berlangsung di Liga 2. “Kami bekerja berdasarkan laporan, jadi nanti tinggal gimana. Kalau misalnya pak Hidayat mau jadi justice collaborator juga bagus,” terangnya.

Sementara Hidayat sendiri kepada awak media Senin sore (3/12) di Hotel Sultan, Jakarta menyampaikan bahwa dia mundur sebagai anggota Exco PSSI. Keputusan tersebut lebih cepat dari yang disampaikan Hidayat sebelumnya. 

"Mohon maaf kepada semua, buat pengelola klub, msayarakat dan siapa pun yang terlibat di sepak bola Indonesia,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Hidayat mengaku memang melakukan komunikasi dengan Januar saat itu. “Proses (komunikasi, Red) itu berlangsung secara alami, kekeliruan itu satu-satunya yang saya lakukan. Insyaallah saya bukan mafia,” terangnya.

Menurutnya, salah satu pemicu dia mundur yakni melihat kondisi keluarga dan orang di sekitarnya. Apalagi, Hidayat merupakan salah satu dosen di universitas swasta di Surabaya. “Saya juga ingin kehormatan, marwah dan ketenangan keluarga saya, juga temen-teman seprofesi di kampus tempat saya mengabdi,” lanjutnya.

Hidayat dilarang tiga tahun berkecimpung di dunia sepak bola dan dua tahun tak boleh menonton pertandingan di stadion.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News