Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PSSI: Menpora Bohong, Tidak Profesional

Sabtu, 30 April 2016 – 07:30 WIB
PSSI: Menpora Bohong, Tidak Profesional - JPNN.COM
Hinca Panjaitan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAYAPURA - Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan menegaskan bahwa FIFA tidak pernah meminta dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Hal ini berbeda dengan apa yang disampaikan Menpora Imam Nahrawi, terkait surat yang disampaikan FIFA ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yang ditembuskan kepada AFC dan PSSI.

Menurut Hinca, surat dari FIFA adalah balasan surat yang disampaikan Mensesneg usai pertemuan antara Presiden FIFA dengan Erik Thohir (Ketua Komite Olahraga Indonesia) wakil pemerintah, didampingi Ketua Tim Ad Hoc PSSI bentukan FIFA, Agum Gumelar dan Sekjen PSSI Azwan Karim pada 26 April lalu. 

Dia mengatakan, surat yang ditujukan kepada Mensesneg menyampaikan beberapa poin penting di antaranya kembali mengingatkan pemerintah bahwa suspensi FIFA akan dicabut jika pemerintah mencabut sanksi pembekuan terhadap PSSI.

"Dalam suratnya FIFA juga membahas KLB dan memandang hal tersebut merupakan ranah PSSI beserta statuta dan anggotanya dimana KLB hanya dapat dilakukan sesuai dengan statuta PSSI yang sudah sesuai dengan standar FIFA,” kata Hinca didampingi Sekjen PSSI Aswan Karim saat bertandang ke redaksi Cenderawasih Pos di gedung Graha Pena Papua, Jumat (29/4) malam. 

Hinca berharap pencerahan yang diberikan oleh FIFA tersebut dapat membuat pemerintah dalam hal ini Menpora untuk mencabut pembekuan terhadap PSSI yang diikuti oleh pencabutan suspensi oleh FIFA.

“Pada tanggal 28 April kemarin, Menpora membuat rilis kepada pers bahwa di dalam surat yang disampaikan oleh FIFA kepada Mensesneg tersebut salah satunya meminta kepada PSSI untuk menggelar KLB. Padahal dalam surat tersebut tidak disebutkan. Kami menganggap tidak benar pernyataan Menpora tersebut,” ujarnya.

Kata Hinca, penyampaian Menpora bahwa bakal dilakukan KLB sangat tidak profesional. ”Sekarang saatnya untuk pencabutan sanksi, Menpora tidak bisa mengajukan PK (peninjauan kembali) karena permintaan presiden,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News