PT LI Akhiri Penundaan Jadwal ISL

jpnn.com - JAKARTA - Rentetan penundan jadwal di Indonesia Super League (ISL) 2014 pasca pemilihan umum legislative (Pileg) sepekan terakhir ini dipastikan tidak akan berlanjut. Sebab, dari pihak PT Liga Indonesia (PT LI) sendiri sudah menegaskan bahwa tidak akan ada penjadwalan ulang di ISL berikutnya.

Patokan sepekan setelah pencoblosan Pileg pada 9 April lalu menjadi bahan pertimbangannya. Artinya, maksimal tanggal 16 April PT LI menganggap pertandingan-pertandingan ISL lainnya sudah tidak ada persoalan lagi. Baik itu dengan alasan kondisi keamanan pasca Pileg ataupun ujian nasional.

Penutupan pintu perubahan jadwal tersebut ditegaskan oleh Direktur Administrasi Kompetisi PT LI, Darwis Satmoko kepada Jawa Pos, Senin (14/4). "Setelah ini kami tidak akan menerima lagi jika ada klub yang menginginkan perubahan jadwal. Keinginan kami, jangan ada lagi yang menunda jadwal," ujarnya.

Menurutnya, terlalu riskan jika menampung semua keinginan klub-klub untuk mengubah jadwal pertandingan ISL-nya. Hanya force majeure-lah yang akan membuat PT LI terpaksa mengubah kembali penjadwalananya. Di luar itu, kecil kemungkinannya untuk menuruti peromohonan dari pihak klub.

Salah satu ketegasan PT LI itu dibuktikan dengan bagaimana mereka menolak upaya Persegres Gresik untuk memundurkan jadwal melawan Pelita Bandung Raya (PBR). Sesuai perubahan yang diambil beberapa waktu lalu, Persegres menjamu PBR pada 23 April dari sebelumnya 13 April. Alasannya, laga itu terlalu dekat dengan kontra Persib Bandung, 20 April.

Alasan pendeknya recovery tidak masuk dalam pertimbangan PT LI. Bukan hanya untuk laga di Gresik saja, pun demikian dengan laga lainnya.

“Bayangkan kalau banyak yang ditunda-tunda lagi, akan semakin padat ujung-ujungnya. Ini pasti juga akan merugikan klub-klub sendiri,” tuturnya.

Penundaan karena politik juga pernah terjadi pada medio 2013 lalu ketika banyak daerah yang menggelar pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada). PSSI melalui Komite Eksekutif Bidang Kompetisi Erwin Dwi Budiawan menyebut ini semua di luar perkiraan. “Tapi perlu disadari, ini kan tahun politik. Kami hanya bisa mematuhii aturan dari pihak keamanan," sebutnya.