PT PP Sudah Raup Laba Bersih Rp 61,43 Miliar

jpnn.com - JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (PP) berhasil mencatatkan laba bersih kuartal I tahun 2014 sebesar Rp 61,43 miliar, naik sekitar 16 persen dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 42,54 miliar.

Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo menuturkan lonjakan tersebut merupakan konstribusi seluruh pilar bisnis perseroan yang menghasilkan keuntungan signifikan.

"Dari konstruksi, investasi, properti dan bisnis pracetak. Di mana masing-masing berkontribusi dalam menaikan laba perseroan," ujar Bambang di Jakarta, Senin (28/4).
 
Sampai dengan kuartal I 2014, perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,99 triliun atau naik menjadi 15 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 1,28 triliun.

"Untuk laba usaha PT PP sampai dengan kuartal ini mencapai Rp 138,78 miliar atau naik sekitar atau 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013, yakni Rp 78,17 miliar," sebutnya.
 
Bambang optimistis dapat mencapai target kinerjanya di tahun ini. Hal ini terlihat dari pencapaian kontrak baru Rp 4,5 triliun sampai dengan akhir kuartal I - 2014. Dengan perolehan kontrak baru tersebut serta carry over 2013 sebesar Rp 21,93 triliun, maka order book Perseroan sampai dengan kuartal ini mencapai Rp 26,43 triliun.

“Hingga Maret ini kontrak baru kami sudah mencapai Rp 4,5 triliun. Beberapa proyek telah diperoleh perseroan," terang dia.

Proyek tersebut di antaranya, Mall Sawangan di Depok sebesar Rp 896 miliar, Lexington Apartment di Jakarta sebesar Rp 442 miliar, Wang Residence Citicon di Jakarta Rp 400 miliar, Hotel Dompu Mangadoro di NTT Rp 318 miliar, Pinacle Residence di Semarang sebesar Rp 200 miliar.

Juga Hotel Amni di Medan Rp 124 miliar, Tol Gempol – Sorong sebesar Rp 117 miliar, Cristian Center Nunukan di Kalimantan Utara, Park Inn Radisson di Makassar dan RSUD Balikpapan di Kalimantan Timur.

Guna mendukung target jangka panjang perseroan, berbagai aksi korporasi kata Bambang akan dilakukan, antara lain IPO PT PP Properti, pendirian pabrik pracetak baru, penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap II, dan pengembangan organisasi. (chi/jpnn)