Puasa, Mucikari Dagang Sembako
Jumat, 28 Agustus 2009 – 10:15 WIB
Menurut penanggung jawab Lokalisasi Tanjung Batu Merah, Hji. Edi Wally, kondisi tersebut sering dilakukan para pemilik usaha hiburan malam sejak Ramadhan sebelumnya. Alih profesi sebagai penjual rokok atau sembako ini dilakukan bersama para karyawan yang memilih tetap di Ambon.
“Kadang karyawan yang memilih menetap akibat terbentur masalah keuangan. Namun selama di sini mereka tetap dibiayai para mucikarinya, termasuk kebutuhan makan dan tinggal mereka. Nah, antisipasinya dengan cara bersama-sama membuka usaha sempingan diluar boking-memboking,” jelas Edi ketika ditemui wartawan JPNN, Kamis (27/8) lalu.
Salah satu pemilik usaha malam yang enggan menyebutkan namanya membenarkan kalau usaha sampingan sering digeluti para mucikari, biasanya tidak jauh dari berdagang.“Kalau tidak sembako ya kios-kios rokok,” katanya singkat.Menurutnya, usaha tersebut biasanya dibangun bersama komitmen para karyawannya. Baik modal dan hasil dibagi rata antara pemilik modal. Apalagi usaha tersebut sering dilakukan setiap tahun, sehingga tidak sulit untuk berkerjasama kembali.