Pujian Misbakhun untuk Staf DJBC Penangkal Miras Selundupan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengapresiasi keberhasilan jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggagalkan penyelundupan 50.660 botol minuman beralkohol (minol) di dalam tiga kontainer yang masuk melalui jalur hijau di di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya, aparat DJBC yang berkontribusi dalam menggagalkan penyelundupan itu harus menerima penghargaan.
Misbakhun mengatakan, kejelian jajaran DJBC di Pelabuhan Tanjung Perak telah mencegah negara merugi hingga Rp 57 miliar. Karena itu, dia meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan kenaikan pangkat kepada jajaran DJBC di Tanjung Perak yang berhasil menggagalkan penyelundupan minol yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 57 miliar tersebut.
“Saya berharap kepada Bu Menkeu Sri Mulyani supaya memberikan penghargaan kepada para petugas bea cukai dan atasannya yang berhasil menggagalkan penyelundupan tersebut. Mereka layak untuk mendapatkan kenaikan pangkat istimewa,” ujar Misbakhun.
Ungkap Penyeludupan Miras Senilai Rp 27 M Berkedok Benang
Sebelumnya legislator Golkar itu juga ikut meninjau minol sitaan DJBC di Tanjung Perak, Kamis (2/8). Selanjutnya, Misbakhun bersama Menkeu Sri Mulyani menghadiri jumpa pers pengungkapan minol yang diimpor PT Golden Indah Pratama tersebut.
Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun (paling kiri) bersama Menkeu Sri Mulyani (nomor 2 dari kiri) saat menghadiri jumpa pers pengungkapan minuman beralkohol selundupan dari Singapura di Pelabuhan Tanjung Perak.
Misbakhun pun mengharapkan penghargaan dan apresiasi bakal memacu kinerja ataupun prestasi di jajaran DJBC. Menurutnya, DJBC merupakan salah satu garda terdepan pemberantasan penyelundupan.
Misbakhun juga meminta DJBC segera berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan untuk memproses ribuan botol minol yang disita. Politikus yang getol membela kebijakan Presiden Joko Widodo itu mendorong DJBC memaksimalkan minol sitaan itu untuk mengoptimalkan penerimaan negara.