Pukuli Wasit Hingga Babak Belur, Pesepakbola Ini Divonis 10 Bulan Penjara
jpnn.com - SINGAPURA - Seorang pesepak bola antara departemen di perusahaan ini harus membayar mahal atas sikapnya yang tidak bisa mengendalikan emosi. Bahkan sikapnya yang tidak sportif itu dianggap terlalu berlebihan, karena nekat memukuli wasit hingga babak belur.
Atas sikap itu, Muhammad Maziz Abdul Rahman, 29, pun harus menerima hukuman 10 bulan penjara. Ia dinyatakan bersalah oleh majelis hakim karena terbukti menganiaya sang wasit, Mohd Asadullah, 35.
Selain itu, majelis hakim juga mewajibkan terdakwa membayar ganti rugi sebesar 2.000 dolar Singapura sebagai konpensasi atas luka serius dan patang hidung yang diderita korban.
Fakta persidangan mengungkapkan Maziz menyerang wasit saat pertandingan masih berlangsung. Terdakwa memukuli wasit di bagian dada, menginjak paha, meninju wajahnya dua kali serta menendang bagian belakang kepala.
Seperti dilansir AsiaOne, Minggu (30/8) Maziz, adalah pekerja di departemen kontainer logistik PSA. Sedangkan korban Mohd Asadullah, 35, adalah wasit untuk pertandingan PSA antar-departemen di PSA klub di Telok Blangah, pada 4 Desember tahun lalu.
Selama paruh pertama pertandingan, wasit menghukum Maziz, gelandang tengah itu, dengan kartu kuning karena menyebutnya "bodoh" dalam bahasa Melayu.
Di babak kedua, wasit menunjukkan Maziz kartu kuning kedua, diikuti dengan kartu merah, untuk perbedaan pendapat.
Maziz kemudian mendengar mengatakan bahwa rekan-rekan setimnya wasit bodoh. Ketika wasit memerintahkan dia untuk meninggalkan lapangan, ia berlari ke arahnya dan menginjak kakinya. Wasit mendorong Maziz pergi. Beberapa rekan tim Maziz kemudian mengelilingi wasit dan mendorongnya.