Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia Malaysia (1)

WNI dan Warga Malaysia Longgar Masuk ke Perbatasan saat Lebaran

Rabu, 15 September 2010 – 08:08 WIB
Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia Malaysia (1) - JPNN.COM
Foto : Thomas Kukuh/Jawa Pos

Pulau Sebatik berada di wilayah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Pulau dengan luas sekitar 247,47 km persegi itu berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. Yakni Kota Tawau, yang berada di negara bagian Sabah, Malaysia. Perjalanan laut dari Tawau ke Pulau Sebatik dan sebaliknya, dapat ditempuh dalam waktu 15 menit menggunakan speed boat. Kedua wilayah itu dibatasi oleh Laut Sebatik.

Nah, pada hari-hari Lebaran kemarin yang banyak berdatangan adalah warga Pulau Sebatik yang sehari-hari mencari nafkah di Tawau. Bahkan tidak sedikit yang sudah menjadi warga negara Malaysia. Mereka pulang kampung halaman untuk bersilaturahmi dan merayakan Lebaran dengan keluarga dan sanak saudara. "Orang tua saya di sini (Pulau Sebatik)," ujar Sudirman Malik, warga negara Malaysia.

 

Pria 27 tahun itu memang lahir di Malaysia. Tapi, kedua orang tuanya warga Indonesia dan tinggal di Pulau Sebatik. Orang tua Sudirman bersuku Bugis. "Sebulan sekali awak kemari lah," ucap Sudirman dengan logat Melayu yang kental.

Selain kalangan muda, banyak juga orang-orang berusia lanjut yang berdatangan ke Pulau Sebatik. Pada umumnya mereka ingin  nyekar (berziarah) di makam nenek moyang yang tersebar di Pulau Sebatik. Haji Taulan, misalnya. Warga Malaysia berusia 73 tahun itu menyeberang ke Pulau Sebatik pada hari pertama Lebaran untuk berziarah di makam orang tuanya di kampung Sungai Nyamuk.

Bagaimana masyarakat di perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia menyikapi ketegangan yang terjadi antara kedua negara akhir-akhir ini? Berikut laporan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News