Puluhan Anak-anak Suku Bubu Kuba Buta Huruf
Selasa, 13 Januari 2009 – 11:56 WIB
Orang tua mereka mengaku tidak mampu untuk membiayai anak untuk masuk sekolah. Hal itu disebabkan mahalnya biaya pendidikan sehingga anak-anak mereka terpaksa tidak sekolah bekerja sebagai pemulung.
Sejauh ini belum ada perhatian dari Dinas Pendidikan, dan mereka terpaksa bekerja membantu mencari nafkah orang tua. Sampai hari ini masi banyak generasi suku Bubu yag tidak tahu baca tulis. Beruntung masih ada kepedulian dari pemerintah kecamatan melalui ibu PKK.
Selama ini belum ada upaya yang dilakukan dari pihak dinas pendidikan, sementara anak-anak memiliki keinginan untuk sekolah. Karena tingginya biaya sekolah sehingga orang tua tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya. Namun dalam satu tahun belakangan ini terdapat 10 anak dan 9 ibu-ibu mengikuti program belajar baca tulis yang dilakukan oleh ibu camat Ny Haryati.
"Bahkan semua kebutuhan mengajar diberikan secara gratis. Saat ini anak-anak sudah mulai mengenal huruf dan angka bahkan orang tua mereka juga dapat membaca. Saya berharap agar pemerintah dan dinas terkait memperhatikan terhadap nasib anak-anak suku Bubu tersebut,''harapnya.
Ditempat yang sama Haryati mengaku dirinya prihatin melihat nasib anak-anak suku Bubu tidak tahu baca tulis dan tidak mengenal angka. Rasa keprihatinan ini mengawali untuk melakukan kegiatan belajar bersama anak-anak dan orang tua mereka. Setelah selama satu tahun kegiatan ini dirintis, saat ini terdapat 29 orang siswa.
Maisng-masing 10 terdiri dari anak-anak dan 9 orang dari kalangan orang tua mereka. Kegiatan belajar mengajar di lakukan di pondok tanpa dinding dan kondisinya cukup memperihatinkan. Yang menjadi kendala selama ini masalah tempat belajar dalam hal ini diminta perhatian pemerintah dan dinas pendidikan.