Puluhan Jeriken Kosong Berjejer di Pagar Gedung Dewan, Ada Apa Nih?
jpnn.com, MATARAM - Himpunan Mahasiswa Suku Donggo (HIMASDO) Mataram menggelar unjuk rasa di kantor Gubernur dan DPRD NTB, kemarin (11/8). Mereka mendesak Pemprov NTB turun tangan mengatasi kekeringan di Kecamatan Donggo dan Soromandi, Kabupaten Bima.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa puluhan jeriken kosong. Selain itu, ada juga tulisan-tulisan berisi desakan kepada gubernur dan dewan untuk turun tangan menyelesaikan kekeringan di dua kecamatan tersebut.
Mahasiswa yang dikomandani Amal Abrar selaku Kordinator Umum (Kordum) mengawali aksinya di kantor DPRD NTB. Di sana mereka mendesak dewan untuk meloloskan anggaran penanganan krisis air pada APBD Perubahan 2017 dan APBD 2018.
Setelah berorasi, enam orang perwakilan mahasiswa ditemui Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaedah. Dihadapan mahasiswa, politisi Golkar berjanji akan memprioritas penanganan krisis air di Donggo dan Soromandi.
Usai mendapat jawaban dari ketua dewan, mahasiswa beranjak ke kantor Gubernur NTB. Mereka beraksi di depan pintu masuk kantor yang dihuni orang nomor satu di Bumi Gora.
Uniknya, sambil berorasi mahasiswa memajang jeriken kosong bertuliskan ’’Donggo dan Soromandi Krisis Air’’ di gerbang masuk. Aksi itu menyindir Pemprov NTB yang lamban menangani krisis air di Donggo dan Soromandi.
Menurut Abrar, krisis air di Dusun Ndano Ndere, Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, dan Desa Doridungga, Kecamatan Donggo belum ada penanganan serius dari pemerintah.
“Sejak Indonesia merdeka, warga Donggo dan Soromandi menderita kekeringan. Kesulitan air berkepanjangan. Sekarang warga membeli air demi mencukupi kebutuhan sehari-hari,’’ ungkapnya seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group).