Puluhan Ormas Kepemudaan Islam Pilih Dukung Jokowi-Ma'ruf
jpnn.com, JAKARTA - Duet Joko Widodo - Ma’ruf Amin mengantongi dukungan tambahan dari kalangan relawan dan organisasi kepemudaan Islam. Ada 21 kelompok relawan dan organisasi kepemudaan Islam yang mendeklarasikan dukungan untuk duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi - Ma’ruf itu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Deklarasi digelar di Jakarta, Jumat (31/8). Selanjutnya, ke-21 kelompok relawan dan organisasi kepemudaan Islam itu membentuk Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (KN-RMI).
Kelompok relawan dan organisasi yang bergabung ke dalam KN-RMI antara lain Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (Almaun), Sahabat Muslim Jokowi (Salim Jokowi), Forum Ulama dan Habaib Nusantara, Cendekia Muda Nusantara, Jaringan Matahari (JM), Relawan Berkemajuan, Relawan Merah Hati, dan GenMu.
Kemudian ada pula Millenial Muslim Indonesia, Barisan Muda Masjid, Relawan Muslim Tionghoa Indonesia, Demi JOIN, Majelis Taklim Jokowi-Amin (MATA JOMIN), Jaga Indonesia, Kami JAMIN, Sinergy 2019, dan Lingkar Adat Nusantara. Sedangkan tiga organisasi kepemudaan Islam yang bergabung ke KN-RMI adalah Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IPTI), Himmah al Washliah dan Angkatan Muda MDI.
Koordinator KN-RMI Ton Abdillah Has mengatakan,koalisi relawan muslim itu dibentuk berdasarkan kesamaan pandangan dan cita-cita. Yakni mendukung Jokowi memimpin Indonesia hingga 2024 untuk melanjutkan program-program pembangunannya.
"Kami memandang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Presiden Jokowi perlu diberi kesempatan meneruskan kepemimpinan periode kedua. Karena fondasi pembangunan yang telah diletakkan Jokowi memberi harapan nyata bagi kemajuan bangsa," kata Ton dalam keterangan yang diterima, Sabtu (1/9).
Mantan ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu mengaku memiliki kesamaan dengan Jokowi dalam hal cita-cita membangun bangsa. Oleh karena itu, tegasnya, tidak ada alasan untuk mengabaikan Jokowi.
"Kami juga punya kesamaan cita-cita, penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam harus menjadi bagian bagi solusi bangsa. Partisipasi umat Islam, terutama di lapangan ekonomi adalah syarat mutlak untuk membuat Indonesia bisa tegak kian sejajar di antara bangsa lain di dunia," tandas dia.