Puluhan Perempuan Rohingya Diperkosa dengan Brutal
Sebagian besar korban memiliki luka bekas dipukuli. Secara keseluruhan, korban kekerasan yang mendapatkan perawatan sejak Agustus mencapai 350 orang.
Itu termasuk pemerkosaan, percobaan pemerkosaan, dan penganiayaan.
Para dokter mengungkapkan, para korban pemerkosaan mengaku pelakunya adalah milter Myanmar.
Sebab, saat kejadian, para pelaku memakai seragam militer.
Mungkin karena begitu tidak manusiawinya serangan kepada para perempuan Rohingya tersebut, dokter-dokter yang menjadi relawan itu akhirnya buka suara.
Selama ini sangat jarang dokter dari organisasi yang dinaungi PBB menuding pasukan militer suatu negara telah melakukan pemerkosaan.
Karena masalah ini begitu sensitif, mereka akhirnya memilih tutup mulut.
"Para korban tidak ingin mengungkapkan insiden itu bahkan dengan keluarga mereka sendiri," terang Nourin.
Bagi penduduk Rohingya yang konservatif, kasus pemerkosaan itu akan dianggap sebagai aib. Stigma negatif akan diarahkan kepada korban.
(Reuters/Independent/SMH/sha/c21/any/jpnn)