Puluhan Rumah Warga Hanyut Dihantam Banjir Bandang
Dia menyebutkan, hingga Minggu (31/1) pagi, warga termasuk dirinya masih mengungsi meski hujan sudah mulai redah. Menurutnya, warga masih takut untuk kembali karena akan datang lagi hujan susulan sehingga mereka masih bertahan di pengungsian yakni di daerah dataran tinggi dan di rumah penduduk atau keluarga lainnya di kampung yang aman. Meski demikian, ada juga yang kembali untuk membersihkan rumah mereka.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ende Albert Yani, Minggu (31/1) mengatakan, Tim Reaksi Cepat dari BPBD sekira pukul 08.00 Wita, Minggu pagi sudah turun ke lokasi. Dia sendiri yang memimpin tim turun untuk menyisir wilayah kerusakan sekaligus mendata kerugian yang dialami warga lima desa.
Albert menyebutkan, data yang diambil guna mengambil tindakan darurat dan untuk melaporkan kepada bupati sebagai kepala daerah untuk melakukan langkah tepat seperti apa dalam penangananya.
Sementara itu, Direktur FIRD Vinsensius Sangu mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun untuk Desa Nuanaga tercatat 15 rumah warga rusak, sembila rusak berat termasuk tiga rumah dibawa banjir, 2 hektare sawah terendam banjir.
Sementara itu Desa Loboniki Dusun Kolibewa Pondok Bina Iman Susteran Ndondo dan SMP juga rusak. Sementara Dusun Paupanda sekira 30 rumah terendam, delapan ekor babi dan empat ekor kambing mati hanyut. Untuk desa lainnya yakni Desa Ranggalaka Dusun Botifate 20 rumah terendam.
Desa Ndondo sebut Vinsensius, Dusun Tanah Ria delapan rumah rusak berat, enam rusak ringan, empat tugu air minum rusak berat, enam ekor kambing mati, sementara jalan antardusun putus.
Ia berharap agar pemerintah segera turun ke lokasi dengan alat berat guna membersihkan material tanah dan juga memperbaiki. Rumah penduduk. Bantuan berupa suplai air minum juga dibutuhkan dan juga sumbangan pakaian bagi para korban.
Sementara itu anggota DPRD Ende Yustinus Sani berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk membantu masyarakat Kotabaru.