Pura-pura Tanya KTP, Gasak 600 Gram Emas
MAKASSAR - Aksi kejahatan tidak mengenal waktu dan tempat. Pada pagi hari dengan situasi yang mulai ramai pun, pelaku bisa tetap melakukan tindak kejahatan.
Seperti yang terjadi pada Sarifuddin, 40, warga Jalan Sukaria 15. Dia dirampok oleh dua orang pemuda di jalan AP Pettarani II, Senin, 17 Maret. Saat itu, jalan sudah mulai ramai orang yang melintas.
Kepada polisi, Sarifuddin yang saat itu bersama istrinya, Samsineng, mengaku didatangi dua pemuda berbadan kekar yang mengendarai sepeda motor jenis matik. Saat itu dia hendak menitipkan kunci rumah ke anaknya, karena hendak ke kampung halamannya di Sengkang.
Tiba-tiba dua pemuda itu mendatangi Sarifuddin sambil meminta KTP. Saat mengeluarkan KTP, Sarifuddin lalu didorong merapat ke sudut pagar bersama istrinya. Kedua pemuda itu menodongkan sebilah badik di perut Sarifuddin lalu merampas tas istrinya. "Waktu itu sudah ramai. Tetapi orang lewat saja, mungkin karena tidak tahu kalau kita ditodong," jelas dia.
Saat menodong, satu pelaku lainnya sempat menggeledah isi mobil korban. Setelah barang berharga itu dirampas, pelaku langsung melarikan diri. Pelaku berhasil menggasak emas seberat 600 gram dan uang tunai senilai Rp10 juta. Kerugian korban ditaksir mencapai Rp300 juta.
"Dia sempat tanya nama ku, lalu minta KTP. Saya kira mereka itu polisi, makanya saya menurut saja," jelas dia.
Sarifuddin menduga pelaku memang sudah membuntutinya. Menurut dia, di dalam mobil ada tiga tas. Satu berisi surat-surat penting. Satu tas lagi berisi emas dan uang tunai. Pelaku hanya mengambil satu tas yang berisi emas dan uang tunai itu. "Kira-kira dia memang sudah tahu isi tas itu," jelas dia.
Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar, Kompol Gany Alamsyah, mengaku masih belum mendapat laporan kepolisian dari kasus itu.
"Laporannya belum ada di meja saya. Nanti saya cek dahulu," jelas dia. (eka/ian)