Pusing Atur Barang di Gudang Secara Manual? Begini Solusinya
VP Business Development Artaka, Dedy Santoso menjelaskan hampir seluruh UMKM yang berada di micro dan macro tidak memiliki pencatatan pembukuan yang lengkap.
Hal ini membuat Artaka terpacu untuk mengedukasi perihal pembukuan digital dengan sangat mudah.
“Tidak banyak UMKM yang memiliki pencatatan pembukuan usaha yang baik. Mulai dari stok hingga laba juga arus kas bisa diperoleh hanya dengan satu aplikasi ini. Hanya dengan Rp 22 ribu per bulan UMKM yang berlangganan bisa mendapat layanan tersebut. Data yang sudah tercatat nanti bisa di download dan setelah itu data bisa segera dihapus. Jadi tidak perlu khawatir data tersebut dipergunakan tidak semestinya,” jelasnya.
Keunggulan Artaka, lanjut Dedy, yakni memberikan banyak kemudahan termasuk memberikan microsite yang bisa digunakan untuk penjualan.
Pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai metode pembayaran sehingga pelanggan bisa dengan mudah menyelesaikan pembelanjaannya.
Terlebih lagi, pelaku UMKM bisa mendapatkan laporan laba rugi, arus kas dan neraca.
“Kami melatih 10 mitra IKM selama 10 minggu dimana mereka akhirnya telah memiliki laporan keuangan laba rugi, arus kas dan neraca. Lalu, kami juga menyediakan microsite untuk mereka berjualan layaknya marketplace dengan berbagai e-catalognya. Pelanggan dapat membeli dan memilih berbagai layanan payment method elektronik beserta QR payment dan membuat kesepakatan dengan Telkomsel sebagai suplayer di 99% usahaku serta mendapatkan free voucer adsense MyAds sebesar Rp 250ribu,” bebernya.
Dedy mengungkapkan pihaknya sangat terbantu dengan adanya Kompetisi S4I ini karena mampu menjembatani pelaku IKM dengan penyedia teknologi sehingga menjadi mencetak IKM modern yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas.