Pusing Nih Tertibkan Pelajar yang Bawa Motor
Bahkan, baru seminggu lalu, diagendakan pertemuan dengan orang tua murid kelas IX untuk membahas hal tersebut.
Karena itu, dia sangat menyayangkan masih adanya siswa yang membawa kendaraan. Apalagi, banyak siswa perempuan yang terjaring razia tersebut.
"Perhatian kami memang kepada siswa lelaki. Kaget juga ternyata banyak yang perempuan. Padahal, waktu pertemuan dengan orang tua murid, mereka menyanggupi anaknya tidak akan membawa motor," jelasnya.
Menurut Elly, dari awal menjabat kepala sekolah, dirinya sudah memberikan larangan penggunaan sepeda motor kepada seluruh siswa.
Sampai-sampai, pemilik lahan di depan sekolah yang menyediakan lahan parkir sempat dikomplain.
"Tidak kurang 200 motor parkir di sana. Namun, kini sudah tidak ada. Mungkin dia komplain karena merasa pendapatannya berkurang. Kami sudah tawarkan fasilitas untuk bikin kantin di sekolah, tapi mereka tidak mau," katanya.
Ditemui di lokasi, Kepala Dishubkominfo Pontianak Utin Sri Lena menyatakan, sejak dirazia, jumlah siswa yang berkendara sepeda motor berkurang drastis. Misalnya, di SMPN 12 dan SMPN 9.
Untuk pelajar di SMPN 16, menurut dia, lokasi parkir tersebar di sejumlah titik. Tak hanya di pekarangan warga dalam gang, tapi juga warung-warung internet.
"Penyedia parkir yang hari ini diambil KTP-nya kami laporkan. Mereka sudah tanda tangan surat pernyataan untuk tidak akan menyediakan parkir lagi. Terbukti, tidak ada lagi yang berani," jelasnya. (bar/c5/ami/flo/jpnn)