Puskaptis Sering Salah, Percaya Jokowi - Ma'ruf Bakal Kalah?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Abdul Kadir Karding meragukan keabsahan survei Pusat Kajian dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menempatkan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uni berjaya di Pulau Sumatera.
Karding menyebut hasil survei yang menempatkan Jokowi - Ma’ruf kalah di delapan provinsi adalah hoaks. "Hasil survei Puskaptis serupa dengan karakter politik kubu Prabowo - Sandiaga yang doyan menebar hoaks dan sandiwara," kata Karding dalam keterangan yang diterima, Selasa (29/1).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai hasil survei Puskaptis tak perlu ditanggapi serius. Alasannya, survei Puskaptis secara empiris dan epistemologi sudah cacat dan penuh cela.
“Karena ulah mereka sendiri yang selalu keliru dalam survei bahkan hitung cepat," kata Karding. Baca juga: Survei Puskaptis: Prabowo Menang Telak di 8 Provinsi, Cuma Kalah Satu
Mantan sekretaris jenderal PKB itu lantas mengungkit hasil hitung cepat atau quick count Puskaptis pada Pilpres 2014. Kala itu quick count Puskaptis menempatkan Prabowo Subianto - Hatta Radjasa unggul atas Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Nyatanya, rekapitulasi suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014. Duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi - JK itu lantas memimpin Indonesia.
Karding juga menyindir survei Puskaptis soal Pilkada DKI 2012 yang meleset jauh. Sebab, Puskaptis menempatkan Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli sebagai pemenang pilkada di ibu kota.
Faktanya, kata Karding, duet Joko Widodo - Basuki T Purnama (Jokowi - Ahok) yang menang Pilkada DKI 2012. "Pada 2012 Puskaptis juga pernah membuat lelucon dengan menyatakan Hatta Rajasa adalah cawapres ideal padahal pilpres masih dua tahun lagi," kata dia.