Putra Lembata Raih Doktor di UGM dengan Disertasi Berjudul 'Merebut Paus di Laut Sawu'
Dia memuji promorendus yang berusaha mencari sinyal telekomuniasi dari Kupang untuk dapat mempertahankan disertasi secara daring melalui zoom meeting di hadapan tim penguji dari kampus Bulaksumur dan dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.
“Terima kasih atas atensi, perhatian Pak Hakim atas bencana alam yang belakangan melanda NTT, khususnya Lembata,” kata Raja Dasion.
Nelayan Tangkap 5 ekor paus
Joseph Boli Batafor, seorang lamafa, juru tikam paus mengatakan, pihaknya mengapresiasi Raja Dasion, seorang putra asli Lamalera yang menulis disertasi tentang lefa nuang dalam kajian akademiknya di Departemen Sosiologi Fisipol Universitas Gajah Mada.
Jejak akademik ini mulai digeluti banyak putra-putri lokal seperti Dr Jakobus Blikololong yang menulis disertasi tentang pasar barter di Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni.
“Kamis (15/4) kemarin, nelayan Lamalera berhasil menangkap lima ekor paus dari perairan laut Sawu dan langsung ditarik ke bibir pantai. Peristiwa ini dalam keyakinan kami di Lamalera adalah rekayasa Alepte teti Kova Lolo, Tuhan penguasa alam semesta karena knato, berkat lima ekor paus itu ditikam nelayan bersamaan dengan ujian disertasi promorendus Raja Dasion,” ujar Boli Batafor.
Lima ekor paus raksasa itu ditangkap nelayan dengan menggunakan perahu Teti Heri milik suku Batafor, Mula Blolo dari suku Keraf Lamalera A, Nara Tena milik suku Keraf Lamalera B, Soge Tena dari suku Tapoona, dan Java Tena dari suku Bataona.
“Rabu (15/4) sekitar jam 09.00 hingga 10.00 WITA, nelayan berteriak, Baleo.....baleo.... Nelayan rame-rame mendayung perahu dan mulai berburu. Mereka berhasil menangkap lima ekor paus berbobot besar namun ada satu ekor sangat besar dibanding empat lainnya,” kata Boli Batafor lebih lanjut.