Putra Putri TNI-Polri Wajib Menjaga Pancasila dan NKRI
jpnn.com, JAKARTA - Putra dan putri purnawirawan TNI-Polri memiliki kewajiban yang sama dengan orang tua mereka. Meski banyak yang sehari-harinya berstatus warga sipil.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiran Indonesia (FKPPI) Adiguna Sutowo. Kewajiban yang dimaksud adalah memastikan Pancasila tetap jadi ideologi negara, menjaga bingkai NKRI dan menghargai keberagaman.
"Sekarang ini desain besar untuk menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara. Mereka tidak suka dengan keberagaman yang menjadi modal NKRI. Karena itulah, kita sebagai keluarga pejuang harus menjadi garda depan untuk menjaganya," kata Adiguna saat Halal Bihalal dan Silaturahim PD IX FKPPI DKI Jakarta di Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).
Menurutnya, Jakarta sebagai Ibukota tengah diuji soliditasnya. Karena itulah, putra-putri TNI-Polri jangan ikut terpancing, justru harus menjadi penengah supaya persatuan kembali terbina sehingga suhu politik bisa kembali sejuk.
Ketua FKPPI DKI Jakarta Arief Bawono menambahkan, warga Jakarta khususnya keluarga TNI-Polri kembali bersatu pasca Pilgub. Panasnya suhu politik dan kuatnya polarisasi dikhawatirkan menjadi pintu masuknya pemahaman radikal yang memecah belah bangsa.
"Situasi sekarang ini seperti ada bara dalam sekam. Golongan radikal terus mengipas-ngipasi supaya jadi api. Kita warga Jakarta makin terpecah. Ini harus ditangani. Saya kira FKPPI bisa memainkan peran untuk mendinginkan situasi," kata Arief dalam kesempatan yang sama.
Arief mengatakan bahwa saat ini Indonesia khususnya Jakarta menghadapi beberapa ancaman yang serius yaitu, tentang maraknya narkoba, terorisme, radikalisme, komunisme dan separatisme di Indonesia.
Karena itulah, dalam waktu dekat FKPPI akan turun ke komplek-komplek TNI-Polri untuk melakukan sosialisasi penguatan Pancasila sebagai ideologi negara kepada putra-putri TNI-Polri.