Putri Bungsu Raja Spanyol Tersangka Kasus Penggelapan dan Pencucian Uang
Suami Jadi Dalang, sang Putri Ikut Andiljpnn.com - MADRID - Skandal korupsi dan nepotisme mengguncang keluarga kerajaan Spanyol. Kali ini pengadilan Madrid memanggil putri bungsu Raja Juan Carlos, Infanta Cristina untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus penggelapan dan pencucian uang. Infanta, 48, diduga terkait dengan kejahatan yang dilakukan suaminya, Inaki Urdangarin. Menantu raja tersebut sedang disidik atas tuduhan penggelapan pajak.
Hakim Pengadilan Palma de Mallorca, Jose Castro, yang membacakan surat dakwaan setebal 200 halaman Selasa (7/1) memerintahkan sang putri untuk hadir dalam persidangan perdana pada 8 Maret untuk menjalani pemeriksaan. "Pengadilan memiliki bukti cukup untuk memeriksa Infanta Cristina terkait dengan peran bisnisnya dalam yayasan milik suaminya," katanya.
Sejak kemarin, status wanita berambut pirang yang menikah dengan mantan pemain bola tangan Olimpiade pada 4 Oktober 1997 tersebut ditetapkan sebagai tersangka. Ini adalah kali pertama seorang anggota keluarga inti kerajaan Spanyol disidangkan dalam kasus kejahatan.
Tahun lalu sejumlah properti milik Urdangarin disita setelah pria bergelar Duke of Palma de Mallorca tersebut disinyalir menyalahgunakan jutaan euro dana publik melalui yayasan amal yang dia kelola. Urdangarin membantah tuduhan tersebut dan pengadilan tidak mendakwa dia dengan pasal kriminal.
Salah satu properti yang disita adalah sebuah rumah mewah di pinggiran Barcelona. Rumah gedung itu diketahui milik pasangan Urdangarin dan Infanta. Tahun lalu pengadilan sempat meminta Infanta yang merupakan lulusan New York University tersebut hadir dalam pengadilan pada 27 April 2013 sebagai saksi.
Ini bukan kali pertama Urdangarin terbelit masalah penyelewengan uang negara. Pada November 2011, pengadilan mendakwa dia telah menyalahgunakan dana publik melalui Instituto Noos, yayasan nirlaba yang bergerak di bidang olahraga yang dikelola Urdangarin bersama seorang pengusaha Spanyol, Diego Torres.
Urdangarin dan Torres diduga menyalurkan dana USD 6,4 juta dari perusahaan mereka untuk penyelenggaraan beberapa event olahraga. Kemudian, mereka menarik bayaran sangat tinggi dari sejumlah pemerintah daerah untuk penyelenggaraan event tersebut. (AP/BBC/cak/c16/tia)
Si Pewaris Takhta Ke - 7