Putri Korban Mutilasi Sering Mengigau, Tanya Kapan Ibu Pulang
jpnn.com - LEBAK - Nur Atikah wanita hamil korban pembunuhan sadis di Cikupa, Tangerang, Banten, ternyata meninggalkan dua orang putri yang usianya masih belia. Kakak beradik itu adalah Elpi (15) dan Elsa (11).
Kemarin, Jumat (22/4), sejumlah pejabat Pemkab Lebak mendatangi mereka di Kp Warung Haseum, Desa Kadujajar, Malingping, Lebak, Banten, yang tak lain adalah rumah dari keluarga Nur Atikah. Raut kesedihan terlihat jelas di wajah kedua gadis cilik itu.
“Elsa kalau tidur suka mengingau, dia selalu menanyakan kapan ibunya pulang,” ujar Ny Ida, nenek dari Elsa yang juga ibu kadung dari korban Nur Atikah.
Menurut Ida, Nur Atikah menitipkan kedua putrinya sejak memutuskan bekerja di Tangerang. Perempuan yang meregang nyawa di tangan kekasihnya sendiri itu memang sejak lama jadi tulang punggung keluarga.
Ida mencoba mengingat, beberapa hari sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, Atikah sempat menelepon dirinya. Dia ketika itu menanyakan keadaan dua putrinya.
“Sebelum neng dibunuh dia sempat telepon ibu, menanyakan keadaan Elpi dan Elsa yang saat itu mau ulangan sekolah,” tutur Ida.
Mendengar pelaku pembunuh anaknya sudah tertangkap oleh polisi di Surabaya, Ida berharap pelaku dapat dihukum seberat beratnya sesuai dengan perbuatannya. “Kalau bisa mah dihukum mati saja.Dia sudah menyengsarakan banyak orang,” tegasnya.
Sementara Assda IV Tajudn Yamin, atas nama pemerintah daerah dalam kesempatan itu mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban.Bahkan Tajudin juga menyerahkan bantuan dan memberikan jaminan kesehatan dan pendidikan untuk kedua anak korban yang ditinggalkan. (yas/dil/jpnn)