Raju Sena, Surfer Remaja Asal Bali yang Mulai Go International
Berselancar di Banyak Negara dari Uang BeasiswaRaju mengaku tidak menyangka bisa berprestasi sebagai surfer. Padahal, dia baru bisa berenang saat diajak berlatih berselancar oleh ayahnya, Baltasar Seran Nahak.
”Gara-garanya waktu kecil ayah sering menghukum saya di pasir pantai yang panas. Lama-lama saya tidak tahan sehingga akhirnya saya masuk air,’’ kenangnya.
Walhasil, sang ayah marah. Sekitar lima bulan Raju dilarang pergi ke laut. Dia lalu banyak bermain di sasana tinju, tempat ayahnya juga sering berlatih tinju. Sampai akhirnya pada usia 7 tahun dia diajak lagi ke pantai dan mulai diajari berselancar.
Baltasar bercerita, awalnya tidak berpikir untuk mengarahkan Raju menjadi surfer. Pria yang sehari-hari berjualan minuman di Pantai Padma sambil freelance mengajarkan berselancar kepada wisatawan itu sadar, olahraga berselancar mahal. ”Harga papannya saja paling murah jutaan rupiah. Bahkan, bisa sampai Rp 30 juta,” ujarnya.
Suatu ketika, turis mancanegara yang berselancar meninggalkan papan selancarnya karena patah. Bala, panggilan Baltasar, kemudian meminta papan selancar itu. Dia perbaiki dan hasilnya bisa kembali digunakan. ”Bisa dipakai tapi tidak sebaik sebelumnya karena sudah tidak terlalu lurus,” kenangnya.
Papan itulah yang kemudian dipakainya untuk melatih Raju yang ternyata punya bakat berselancar. Semakin lama, dia melihat perkembangan signifikan dari kemampuan anaknya menghadapi hantaman ombak.
’’Sekarang saya ganti belajar kepada Raju teknik berputar atau terbang, dan beberapa teknik lain. Dia lebih mahir,” ucap pria asal Atambua itu. Raju kini mempunyai lebih dari 15 papan selancar berbagai ukuran dan merek internasional.
Yang pasti, Bala mengajarkan disiplin tinggi kepada Raju agar bisa berprestasi. Setiap hari dia wajib berlatih dan dilarang begadang. ”Saya katakana kepada dia, saya tidak membatasi pergaulan. Tapi jangan sampai keluar malam, minum alkohol, apalagi cari perempuan. Kalau sudah kena itu, hancurlah prestasinya. Itu godaan setiap orang terutama atlet yang sudah mulai punya uang. Sejauh ini dia nurut,” tuturnya.