Ramadan, Tingkatkan Kesalehan untuk Cegah Radikalisme dan Terorisme
Hal senada juga diungkapkan oleh Guru Besar Kajian Islam (Islamic Studies) spesialis Tasawuf Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof.DR. Asep Usman Ismail.
Puasa di bulan Ramadan adalah bentuk pelatihan kaum muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. “Pribadi yang baik itu akan berdampak pada kesalehan sosial. Dan kesalehan sosial akan membuat NKRI makin kuat,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa hal unsur yang terkandung dalam menjalani puasa di bulan Ramadan. Pertama, puasa harusnya ada kepedulian terhadap sesama, ada disiplin, ada pengendalian diri, kemampuan untuk pengawasan melekat dan jiwa yang sabar menunda kenikmatan sampai maghrib.
“ Dengan begitu, orang tak akan jadi radikal atau menjadi koruptor, karena mereka tahu batasnya,” katanya. (jos/jpnn)