Ramai-Ramai Buka Sekolah Penerbangan
Senin, 27 Juni 2011 – 08:04 WIB
JAKARTA - Terbatasnya stok pilot lokal, para maskapai harus memutar otak. Membajak pilot di maskapai lain memang menjadi cara yang paling gampang dan instan. Namun, ongkos "transfer" yang harus dibayar juga mahal. Karena itu, mau tidak mau mereka harus mendirikan sekolah-sekolah penerbangan. Kepala Seksi Personel Pesawat Udara Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Faber Benyamin Sitorus mengungkapkan, Indonesia hanya memiliki sembilan sekolah penerbangan. Di antaranya, Sekolah Tinggi Penerbang Indonesia (STPI) Curug, Wings Flying School (WFS) milik Lion Air, Aero Flyer School (AFS) milik Batavia Air, PT NAM Flying School, dan Bali International Flight Academy (BIFA).
Output sekolah penghasil pilot itu sangat seret. Setahun, kata Faber, sekolah tersebut hanya mampu menghasilkan seratus pilot. Kondisi itu diperburuk oleh ongkos sekolah pilot yang mencapai Rp 500 juta"Rp 800 juta. Padahal, jumlah pesawat terus bertambah. Tahun ini Garuda Indonesia dan Lion Air mendatangkan 20 unit pesawat. "Satu pesawat membutuhkan tujuh pilot. Itu berarti tahun ini dibutuhkan 280 pilot," jelasnya.
Di bagian lain, Corporate Communication Manager AirAsia Indonesia Audrey Progastama Petriny mengatakan, pihaknya juga mendirikan pusat pelatihan penerbangan bertaraf internasional. Itu ditujukan bagi seluruh maskapai penerbangan di Asia. Namanya, Asian Aviation Academy (AAA). Pelatihan terbang tersebut ditempatkan tak jauh dari dari Low-Cost Carrier Terminal di Sepang, Selangor, Malaysia.
JAKARTA - Terbatasnya stok pilot lokal, para maskapai harus memutar otak. Membajak pilot di maskapai lain memang menjadi cara yang paling gampang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jokowi Memanfaatkan Prabowo Subianto? Kapolri Bereaksi Begini | Reaction JPNN
-
Rencana BP Taskin Ingin Selaraskan Data Kemiskinan Menjadi Satu Data Tunggal
-
Klarifikasi MWA UI: Gelar Doktor Menteri Bahlil Menyesuaikan Jadwal Yudisium
-
Peduli Lingkungan, Sekolah-Sekolah di Bali Ikut Kompetisi Daur untuk Negeri
-
Wapres Gibran Sapa Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
BERITA LAINNYA
- Pendidikan
Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
Minggu, 17 November 2024 – 16:05 WIB - Pendidikan
Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
Minggu, 17 November 2024 – 15:02 WIB - Pendidikan
Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
Minggu, 17 November 2024 – 06:55 WIB - Pendidikan
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
Sabtu, 16 November 2024 – 15:30 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
Minggu, 17 November 2024 – 16:13 WIB - Pilkada
Ketum GPMI Tolak Sikap Anies di Pilgub Jakarta 2024, Begini Alasannya
Minggu, 17 November 2024 – 15:01 WIB - Parpol
Sebelum Ahok Jadi Pengurus, PDIP Masukkan Anies ke dalam Bursa Cagub DKI
Minggu, 17 November 2024 – 12:57 WIB - Jabar Terkini
Gelar Doktoral Bahlil Ditangguhkan, Deolipa Yumara Menduga Ada jual Beli Gelar Akademik di UI
Minggu, 17 November 2024 – 13:00 WIB - Moto GP
Race MotoGP Barcelona: Pecco Bilang Ada 8 Pembalap akan Menghalangi Martin
Minggu, 17 November 2024 – 14:35 WIB