Ramai-Ramai Menikah di Hari Pertama Era Reiwa
jpnn.com, TOKYO - Dalam balutan montsuki (kimono formal untuk pria) dan hakama (bawahan), sekitar 70 pegulat sumo memasuki Ryogoku Kokugikan alias Ryogoku Sumo Hall di Tokyo kemarin, Rabu (1/5). Mereka tidak hendak bertarung. Hanya memberikan salam. Tapi, bukan salam biasa. Kali ini mereka membentuk kata Reiwa. Nama era baru Kekaisaran Jepang yang bermula kemarin.
Kaisar Naruhito resmi naik takhta. Dia menjadi kaisar ke-126 Jepang. Di pundaknyalah Dinasti Reiwa bertumpu. Masyarakat Negeri Sakura menyambut kepemimpinan baru itu dengan sukacita. Di Dazaifu, Prefektur Fukuoka, 1.500 orang juga berbaris membentuk formasi aksara kanji Reiwa. Setelah sekitar satu jam berusaha, komposisi apik terbentuk dalam ukuran 30 x 30 meter.
"Saya beruntung menjadi bagian dari perayaan ini," ujar Hiroshi Nabeshima, salah seorang pembentuk formasi Reiwa, seperti dikutip Japan Times.
Di kuil Ise, Prefektur Mei, warga menggelar pertunjukan tari. Mereka juga membagikan sekitar 40 ribu kotak manisan tradisional yang disebut rakugan. Manisan tersebut menjadi wujud syukur yang mereka persembahkan bagi Dewi Matahari Amaterasu. Sebab, masyarakat Jepang meyakini keluarga kaisar sebagai keturunan Amaterasu.
BACA JUGA: Selamat Datang Reiwa, Jepang Masuk Era Kaisar Baru
Kemarin banyak pasangan yang mengabadikan momen pergantian dinasti dalam pernikahan. Di antaranya, Mayo Yamashita dan Ryo Saito. Pasangan asal Yokohama itu mengikrarkan janji suci tepat setelah tampuk kekaisaran berpindah ke tangan Naruhito. Selain Yamashita dan Saito, banyak pasangan lain yang mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk menikah di hari jadi Reiwa. Tapi, ternyata, ada juga yang spontan dan cukup mencatatkan pernikahan pada catatan sipil tanpa menggelar pesta.
Selain pernikahan, hari pertama Reiwa kemarin juga diwarnai kelahiran. Entah itu kelahiran spontan alias normal atau Caesar. Salah satu yang melahirkan normal adalah Michiko Fumita. Perempuan 33 tahun itu melahirkan bayi perempuan di sebuah rumah sakit di Toda, Prefektur Saitama. Bayi cantik tersebut lahir pukul 06.47 waktu setempat. Fumita tidak menyangka putrinya bakal lahir di hari pertama Reiwa. "Mungkin dia sendiri yang memilih hari ini," ujarnya.
Ratusan penduduk Jepang yang lain merayakan kehadiran Reiwa dengan menyaksikan sunrise pertama yang menandai pergantian era. Mereka memadati Tanjung Shionomisaki di Kushimoto, Prefektur Wakayama, Pulau Honshu. Hankyu Travel International Co di Osaka bahkan sampai menyewa kereta api dari West Japan Railway Co khusus untuk turis. Sayang, cuaca tidak mendukung. Mendung bergelayut di langit kemarin. (sha/c10/hep)