Rampok Todong Kening Polisi
jpnn.com - BUNGO – Tiga orang kawanan rampok bersenjata api menyatroni rumah perwira Polisi Polres Bungo, kemarin. Tiga kawanan rampok sempat menodongkan senjata di kening Iptu Djumono.
Beruntung korban hanya mengalami luka gores dan berdarah, akibat benturan semen karena menghindar dari todongan senjata api jenis revolver milik pelaku. Dalam aksinya, pelaku hanya berhasil membawa dua unit telepon genggam milik korban.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, saat korban tidak berada dirumah. Kepada harian ini, Djumono, yang menjabat sebagai Kasi Was di Polres Bungo mengatakan, kejadian itu berawal saat dirinya ditelpon oleh istrinya (Tuti, red). Bahwa ada orang yang mencurigakan mondar-mandir di belakang rumahnya.
“Tetangga yang memberitahu istri saya. Istri saya langsung telpon saya. Dia juga lagi kerja di Diknas Bungo,” pungkasnya, saat dikonfirmasi harian ini di halaman rumahnya, di Jl, Cempaka Putih, RT 01, Kelurahan Cadika, Kecamatan Rimbo Tengah, kemarin.
Mendengar kabar itu, Djumono dan istrinya langsung kerumah untuk mengecek kebenaran laporan itu. Mereka hampir bersamaan sampai dirumah. Mereka langsung memergoki tiga orang tak dikenal keluar dari pintu belakang rumahnya itu. “Saya langsung teriaki mereka maling. Satu orang langsung nodongkan revolver,” kata Djumono.
Menghindari todongan itu, Djumono refleks tiarap. Namun keningnya terbentur semen hingga mengalami luka gores dan berdarah. Tuti yang ikut tiarap juga terluka di bagian dagunya. Bahkan Tuti dua kali terjatuh saat mengikuti komando suaminya agar melarikan diri. Tuti terjatuh di jalan menurun di samping rumahnya.
Sedangkan dua pelaku langsung melarikan diri menggunakan satu unit motor Yamaha Mio yang belum diketahui nomor polisinya. Sedangkan satu orang temannya melarikan diri dengan berjalan kaki meninggalkan motor Supra X nomor polisi BM 6809 KV. Motor tersebut langsung dibawa oleh Reskrim Bungo untuk dijadikan barang bukti. Selain motor, tiga unit Hp milik pelaku yang tinggal juga dijadikan barang bukti yang dimasukkan kedalam kantong plastik.
Pihak Kepolisian langsung menurunkan tim untuk mengejar pelaku kearah Perumnas. Hanya saja, pihak kepolisian kehilangan jejak. Salah seorang tetangga Koran yang berhasil diwawancarai harian ini di TKP mengatakan, sebelum kejadian, dirinya dan beberapa orang tetangga lainnya duduk di warung di depan rumah korban. Kecurigaan itu memang terlihat dari gerak-gerik tiga orang yang tidak dikenal itu.