Ramu Kengerian Jadi Sensasi Tak Terlupakan
Jumat, 28 Desember 2012 – 07:42 WIB
Di sebelah kiri loket tiket diletakkan peti mati. Isinya potongan tangan dan kaki dari karet dengan ceceran darah di sana-sini. Di sebelah peti mati ada sebuah etalase seperti di toko-toko roti. Tapi bukan roti yang dipajang, melainkan potongan jari, lengan, dan telinga. Di bagian atasnya dipasang papan yang bertuliskan Menu Today’s Special: Arm and Leg Combo USD 300, Arm Full USD 175.
Bila sudah puas, pengunjung bisa segera menuju ke lantai satu dan dua yang menjadi tempat atraksi serta lounge yang diberi nama Babydolls Lounge. “Tidak boleh memotret pakai apapun. Jangan menyentuh apapun dan jangan menyentuh talent kami. Mereka tidak akan menyentuh kalian,’’ ucap seorang petugas mewanti-wanti.
Begitu masuk ruangan, muncul seorang laki-laki bertelinga lancip mengenakan tuxedo merah. Kemunculannya kontan bikin kaget. Padahal, dia hanya bertanya apakah mau jalan sendiri-sendiri atau bergabung dengan grup. Rombongan kemudian disatukan dalam sebuah set lobi hotel. Setting Goretorium ini adalah The Delmont. Itu adalah nama hotel di era 1960-an dan menjadi cerita legenda di sana.