Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ramuan Herbal Ini Sudah Diuji ke Beberapa Pasien COVID-19

Kamis, 30 April 2020 – 13:42 WIB
Ramuan Herbal Ini Sudah Diuji ke Beberapa Pasien COVID-19 - JPNN.COM
Tim Riset Herbal COVID-19 untuk Bangsa. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi virus corona COVID-19 berdampak buruk hampir ke semua sektor kehidupan, terutama perekonomian.

Begitu besar dampaknya, hingga banyak pihak yang berupaya mencari solusi agar musibah ini segera berakhir.

Salah satunya yang dilakukan Tim Riset Herbal COVID-19 untuk Bangsa. Tim yang terdiri dari Surya Atmaja, Hadi Pranoto, dan Mukhlis Ramlan ini melakukan riset mencari obat corona.

"Saat ini seluruh dunia sedang berupaya mencari jalan keluar terbaik dalam upaya melepaskan jeratan maut wabah COVID-19 secara ilmiah melalui riset dan uji coba medis untuk mencari obat terbaik, vaksin serta upaya lain dalam melawan virus COVID-19," kata Hadi yang juga ketua tim dalam siaran persnya, Kamis (30/4).

Dia menambahkan, banyak nyawa, tenaga, pikiran dan waktu dicurahkan untuk melawan virus COVID-19. Apalagi dari hasil riset menyebutkan mutasi virus COVID-19 telah berkembang cepat.

Di mana virus COVID-19 dalam hitungan 1 menit mampu menduplikasi secara cepat mencapai 700 virus jika menemukan inang.

Dan dari 700 virus COVID-19 akan berkembang biak lagi dalam 1 menit menjadi 7000 virus COVID-19 dan seterusnya sesuai kelipatan waktu yang ada.

"Dari hasil pengamatan kami atas wabah yang ada, penyebaran virus tersebut dapat di bagi menjadi 3 kelompok yaitu A,B dan C. Kelompok A adalah orang yang telah terinfeksi virus COVID-19 dan dapat diperiksa melalui alat rapid tes yang saat ini dipakai oleh pemerintah dan tenaga medis di seluruh dunia. Kelompok B dan C adalah kelompok di mana tidak dapat dianalisa dengan alat rapid tes tetapi bisa dianalisa dengan swab paru-paru," beber Mukhlis.

Ramuan herbal yang ditemukan Tim Riset Herbal sudah diujicobakan ke beberapa pasien positif COVID-19 mengikuti etik kedokteran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News