Rangkaian Bom Menyerang Malam Natal
Di Iraq 18 Tewas, di Afghanistan Kedutaan AS Diberondong Pelurujpnn.com - BAGHDAD – Natal tahun ini menjadi momen berdarah bagi warga Iraq dan Afghanistan. Serangkaian serangan bom yang menarget umat kristiani menewaskan puluhan orang. Insiden tersebut menjadi bukti bahwa aparat keamanan kedua negara belum tanggap mengantisipasi ancaman aksi kekerasan dari kelompok garis keras.
Dua bom mobil di selatan Baghdad menewaskan sedikitnya 35 orang. Salah satu bom meledak di luar gereja di selatan Baghdad sesaat setelah para jemaat mengikuti misa Natal. Serangan tersebut mengakibatkan 18 orang tewas dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Ledakan kedua terjadi di Distrik al-Dora, tidak jauh dari ledakan pertama. Sebuah ledakan sebelumnya mengguncang sebuah pasar terbuka yang terdapat sejumlah toko milik warga kristiani di Athorien. Sedikitnya 17 orang tewas dan 16 lainnya terluka. Tim medis membenarkan jumlah korban tersebut.
Di antara tiga ledakan, dua ledakan berasal dari bom mobil yang menewaskan 35 orang dan melukai 56 lainnya. Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, jumlah warga Kristen di Iraq yang semakin tipis, 400–600 orang, sering menjadi target serangan Al Qaeda dan kelompok pemberontak lainnya.
Serangan pada hari Natal kemarin menambah jumlah korban tewas. Akibat aksi terorisme sepanjang bulan ini, tercatat lebih dari 430 orang tewas. Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 8.000 orang tewas sepanjang tahun ini dalam berbagai aksi kekerasan.
Serangan tersebut tentu saja dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Petinggi Islam di Iraq sendiri selalu menekankan perdamaian di seluruh masyarakat Iraq.
Salah satunya, di tunjukkan Ammar al-Hakim. Pemimpin dewan supremasi Islam Iraq itu ikut menghadiri misa malam Natal di Gereja St Joseph Chaldean di Baghdad, Iraq, pada Selasa malam (24/12).