Rapat Tertutup dengan Rini, Adik Hatta Rajasa Bantah Ada Kongkalikong
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR Achmad Hafisz Tohir membantah rapat pembahasan Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan Menteri BUMN Rini Soemarno dua hari lalu, diwarnai kongkalikong atau deal-deal yang disepakati.
"Kan sudah kita buka pada sesi akhir yang menjelaskan proses pengambilan keputusannya tidak ada deal apapun," kata Hafisz kepada wartawan di gedung DPR, Kamis (12/2).
Dia menjelaskan semua pembahasan BUMN di Komisi VI DPR dilakukan secara terbuka. Namun khusus sesi pendalaman pada Selasa (10/2) lalu, yang berlangsung hingga dinihari, memang dilakukan tertutup karena ada unsur kerahasiaan negara yang harus dijaga.
"Ada unsur kerahasiaan yang dilindungi undang-undang, yaitu ada beberapa BUMN yang sudah IPO (initial public offering-perusahaan publik). Sehingga kalau persepsi negatif muncul maka bisa-bisa BUMN tersebut akan turun harga sahamnya. Hanya masalah itu saja," jelas Hafisz.
Nah, begitu pendalaman selesai, rapat kembali terbuka sampai penyampaian kesimpulan diumumkannya 27 BUMN penerima PMN, dengan nilai total mencapai Rp 37 triliun lebih.
"Setelah itu selesai maka rapat dibuka umum kembali. Bahkan, kesimpulan rapat pun kita ajak media masuk. Permintaan tertutup datangnya dari pemerintah karena mereka ingin mejaga kerahasiaan BUMN yang sudah IPO," tandas adik Hatta Rajasa ini. (fat/jpnn)