RAPBN Jangan Lupa Alokasi Gaji Veteran dan Purnawirawan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2019 yang telah disetujui dalam Rapat Paripurna DPR RI hari ini (12/7) bisa menjadi patokan pemerintah dalam menyusun APBN 2019 yang sehat dan berkualitas.
Dengan begitu pemanfaatannya bisa untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
"Setelah kesepakatan yang diambil dalam rapat paripurna hari ini, selanjutnya pemerintah akan menyusun APBN 2019 yang nantinya dituangkan dalam nota keuangan yang akan dibacakan Presiden Jokowi pada 16 Agustus di Gedung DPR. Dari nota keuangan itulah kita bisa melihat bagaimana politik anggaran pemerintah dalam menggunakan APBN untuk pembangunan dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," ujar Bamsoet di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/7).
Sebagaimana diketahui, dalam rapat paripurna hari ini telah disepakati beberapa hal dalam asumsi dasar makro ekonomi tahun 2019.
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,2-5,6 persen, inflasi diperkirakan 2,5-4,5 persen, tingkat suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan 4,6-5,2 persen, nilai tukar di kisaran Rp 13.700-Rp 14.000 per USD.
Harga minyak mentah dipatok USD 60-USD 70 per barel, lifting minyak 722-805 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,21-1,30 juta barel setara minyak.
Sedangkan target pembangunan tingkat pengangguran berada kisaran 4,8-5,2 persen, angka kemiskinan berada di kisaran 8,5-9,5 persen, gini rasio 0,38-0,39, dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 71,98.
"Secara khusus saya sudah sampaikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani agar betul-betul memperhatikan berbagai catatan yang disampaikan oleh Badan Anggaran maupun dari anggota DPR RI lainnya. Jangan sampai APBN 2019 kita defisit terlalu besar, sehingga kita harus menambah utang untuk menutupinya. Saya yakin kalau pemerintah bisa memaksimalkan pemasukan negara melalui pajak, postur APBN 2019 secara keseluruhan tidak akan kritis," terang Bamsoet.