Ratna Sarumpaet Dianiaya, Prabowo Sebut Novel dan Neno
jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan, langkah serius pihaknya mengungkap aksi kekerasan yang dialami Ratna Sarumpaet bukan karena wanita tersebut bagian dari tim kampanye pasangan capres nomor urut 02.
Menurut Prabowo, pengungkapan kasus yang dialami Ratna sebagai bentuk peringatan agar kasus-kasus kekerasan segera diakhiri. Agar demokrasi berjalan dengan baik di Indonesia.
"Ini sebuah ironi, karena hari ini (Selasa,red) merupakan hari antikekerasan internasional. Saya harus menyampaikan ke publik, karena ini bukan yang pertama," ujar Prabowo di Bilangan Kertanegara, Jakarta, Selasa (2/10) malam.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini kemudian memaparkan beberapa kasus kekerasan yang dialami sejumlah pejuang kemanusiaan dan penegak hukum.
Antara lain, penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Menurut Prabowo, Novel sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk proses penyembuhan. Sayangnya, sampai saat ini pelaku belum tertangkap.
"Ibu Neno Warisman, di-bully, dilarang berkegiatan di wilayah NKRI. Terus terang saya sangat prihatin. Karena itu bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur, kami akan minta waktu bertamu Kapolri (Jenderal Pol Tito Karnavian) dalam waktu dekat," ucapnya.
Mantan Danjen Kopassus ini juga mengatakan telah bicara dengan Ratna terkait peristiwa penganiayaan yang dialami. Ibunda Atiqah Hasiholan tersebut katanya, menyerahkan pada Prabowo terkait langkah yang diambil untuk menyikapi kasus yang dialami.
"Tadi saya bicara dengan Ibu Ratna. Keluarganya merasa ketakutan karena diancam, bahkan tak mau laporan. Tapi karena sudah menyebar, saya bilang tak bisa ditutupi, harua diungkap ke publik," katanya.