Ratusan Guru di Probolinggo Suka Jiplak
jpnn.com - PROBOLINGGO - Ratusan guru SD negeri dan SD swasta di Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, belum bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Bahkan, ada beberapa guru yang ditengarai menyelesaikan administrasi mereka dengan cara "menjiplak" karya orang lain.
Hal itu diungkapkan Koordinator Pengawas TK/SD se-Kecamatan Maron Sayuti seperti diberitakan Radar Bromo (JPNN Group) hari ini. Menurut dia, 50 persen di antara 465 guru SD di Kecamatan Maron tidak mampu menyelesaikan administrasi sekolah.
Hal itu tentu berkaitan dengan tugas guru. Misalnya penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Guru yang belum "cerdas" menggunakan media pembelajaran pun masih banyak.
Temuan itu terungkap dari hasil evaluasi pengawas pendidikan Kecamatan Maron selama satu semester. Hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada para guru mulai Rabu (18/12) hingga Jumat (21/12) di SDN Maron Wetan I. "Sebenarnya yang dievaluasi sekitar 400 guru. Tetapi, karena terlalu besar, akhirnya dibagi menjadi empat hari. Sehari 100 orang, termasuk sekarang yang merupakan hari terakhir," katanya.
Sayuti menuturkan, berdasar temuannya, banyak guru yang tidak mampu menyelesaikan administrasi sekolah dengan baik. Hal itu, lanjut dia, bisa dilihat penyusunan program antara guru satu dan lainnya yang hampir mirip dan hanya mengubah beberapa bagian.
Mendapati itu, kata Sayuti, pihaknya menduga ada guru yang menjiplak karya guru lain. "Sekitar 50 persen tenaga pendidik belum mampu menyelesaikan penyusunan administrasi sekolah. Bahkan, untuk RPP, mereka (guru) tidak jarang membeli dari orang lain dan mengolahnya kembali. Padahal, melalui penyusunan RPP, mereka mampu merencanakan setiap kegiatan di kelas," jelasnya.
Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Sayuti menyatakan tidak hanya mengevaluasi, tetapi juga akan memantapkan administrasi sekolah. "Melihat hasil temuan itu, kami menindaklanjuti dengan memantapkan perangkat administrasi sekolah. Termasuk RPP, silabus, serta program-program sekolah," paparnya.
Upaya tersebut dilakukan mengingat pentingnya guru untuk mengonsep materi pelajaran agar bisa disampaikan kepada siswa. Selain itu, ada indikator keberhasilan yang bisa mengukur efektivitas pembelajaran mereka. Selain membina para guru, Sayuti menyatakan bakal melakukan supervisi untuk para kepala sekolah. (put/rud/JPNN)