Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ratusan Hektare Sawah di Lombok Tengah Alami Kekeringan

Jumat, 31 Mei 2024 – 12:42 WIB
Ratusan Hektare Sawah di Lombok Tengah Alami Kekeringan - JPNN.COM
Tanaman padi milik petani di Lombok Tengah, Provinsi NTB yang mengalami kekeringan sedang (ANTARA/Akhyar Rosidi)

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat ratusan hektare sawah tanaman padi mulai mengalami kekeringan sedang, dampak perubahan cuaca pada musim tanam kedua pada 2024.

"Memasuki musim kemarau saat ini, ratusan hektare tanaman padi di Lombok Tengah mulai mengalami kekeringan," kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian Lombok Tengah Yusup Adi di Praya, Jumat (31/5).

Berdasarkan data Dinas Pertanian Lombok Tengah, 232 hektare lahan tanaman padi di Kecamatan Praya Barat dan Praya Barat Daya mengalami kekeringan dengan kategori sedang.

"Namun, kondisi itu masih bisa diselamatkan dengan mendistribusikan air melalui saluran irigasi," katanya.

Selain itu, 425 hektare lahan tanaman padi mengalami kekeringan tersebar di Kecamatan Praya Tengah, Praya Barat, Praya Barat Daya, Janapria, Batukliang Utara, dan Pringgarata masuk dalam kategori terancam kekeringan.

Kekeringan yang melanda ratusan hektare lahan pertanian ini disebabkan tidak adanya hujan.

"Perubahan cuaca ini mengakibatkan debit air dari saluran irigasi semakin berkurang dan berdampak terhadap tanaman padi petani," katanya.

Untuk menangani permasalahan ini, Dinas Pertanian akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) maupun Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara, untuk mendistribusikan air melalui saluran irigasi guna mengatasi lahan pertanian yang mengalami kekeringan dan terancam kekeringan akibat musim kemarau saat ini.

Ratusan hektare tanaman padi yang ada di Kabupaten Lombok Tengah mengalami kekeringan.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close