Ratusan Wisatawan Nongkrong di Jembatan Gantung, Ambruk, Begini Jadinya
jpnn.com - AIR NIPIS - Sebuah jembatan gantung di lokasi wisata Air Nipis, Desa Lubuk Langkap, Bengkulu Selatan, ambruk, Senin (12/9). Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, puluhan wisatawan yang sedang bersantai di atas jembatan mengalami luka-luka.
Diduga penyebab ambruknya jembatan sepanjang 80 x 1 meter itu tidak mampu menahan beban pengunjung yang sedang nongkrong di atas jembatan itu. Ratusan orang di atas jembatan tiba-tiba ambruk ke sungai.
"Jembatan gantung itu roboh karena pengunjung terlalu ramai naik ke atasnya, mungkin ada seratus lebih orang berada di atas jembatan, akibatnya tiang penyangga bagian sisi kiri jembatan roboh dan seluruh warga tercebur ke sungai," ujar saksi mata, Wadimin (41), warga Desa Babatan, Seginim superti diberitakan Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini (13/9).
Menurutnya, saat kejadian, pengunjung bendungan Lubuk Langkap ramai, bahkan diperkirakannya ribuan orang memadati tempat wisata itu. Lalu sebagian naik ke atas jembatan sambil melihat warga sedang mandi. Bahkan sebagian ada yang selfie.
“Beruntung ketinggian jembatan dari sungai hanya 6 meter. Sehingga tidak ada yang berakibat fatal, mereka hanya mengalami luka lecet yang disebabkan tergores tali jembatan dan juga kena batu di bawah jembatan," ujarnya.
Yayan (19) salah satu warga Kota Manna yang menjadi korban jembatan roboh di Lubuk Langkap menceritakan, saat itu dirinya bersama teman-temannya nongkrong di atas jembatan.
"Memang saat kejadian ratusan orang berada diatas jembatan sehingga menyebabkan jembatan roboh, kemudian kami semua ikut tercebur ke sungai, saya hanya mengalami luka lecet pada kaki, handpone saya rusak akibat ikut tercebur ke sungai," ujarnya.
Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kapolsek Seginim, AKP Thabroni SH membenarkan adanya jembatan gantung di Desa Lubuk Langkap, Air Nipis. Jembatan tersebut menghubungkan Desa Lubuk Langkap dengan Desa Arisan Tinggi, Air Nipis.