Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ravi Murdianto Pilih jadi Tentara, Ini Alasannya

Selasa, 08 September 2015 – 07:59 WIB
Ravi Murdianto Pilih jadi Tentara, Ini Alasannya - JPNN.COM
Ravi Murdianto. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kabar bahagia datang dari sederet pemain muda yang mengisi skuad Timnas U-23 SEA Games 2015 Singapura lalu. Di tengah mandeknya kompetisi sepak bola Indonesia, mereka punya kepastian masa depan.

Setidaknya, ada enam eks pemain Timnas U-23 yang dipastikan lolos dari serangkaian tes masuk bintara TNI AD.

Mereka antara lain, Ravi Murdianto, Manahati Lestusen, Wawan Febrianto, Teguh Amirudin, M Dimas Drajad, Ahmad Nufiandani. Sedangkan satu orang lainnya, Adam Alis memilih mundur sebelum tes terakhir berlangsung di Pusdikkes (Pusat Pendidikan dan Kesehatan) TNI AD, di Kramat Jati, Jakarta Timur akhir pekan lalu.

Pilihan bijak untuk menggaransi masa depan pemain potensial milik Indonesia itu diambil setelah kondisi sepak bola Indonesia serba tidak pasti.

Belum lagi, sanksi Kemenpora dan FIFA kepada PSSI selaku federasi sepak bola membuat masa depan mereka juga harus diselamatkan. Sejumlah pelatih nasional sempat menyayangkan pilihan mereka tersebut.

Tetapi, semua itu adalah pilihan pemain untuk tetap bisa eksis diluar sepak bola. Praktis, dengan lolosnya pemain muda itu sebagai calon bintara TNI AD, mereka bakal menjalani masa pendidikan selama lima bulan kedepan. Selain enam pemain diatas, sejatinya ada sekitar 16 pemain sepak bola muda yang masuk seleksi akhir.

"Kami dari mantan Timnas U-23 ada enam pemain, kalau Adam memang mundur," sebut Ravi Murdianto saat dihubungi kemarin (7/9).

Menurutnya, pilihan tersebut untuk menjamin masa depan dia kalau karir sepak bolanya tidak semulus yang diharapkan. Ravi yang tercatat sebagai pemain Pra PON Jawa Tengah pun harus absen dari timnya.

JAKARTA - Kabar bahagia datang dari sederet pemain muda yang mengisi skuad Timnas U-23 SEA Games 2015 Singapura lalu. Di tengah mandeknya kompetisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News