Rawan, Jaringan Narkoba Kelas Kakap Susupi NTB
jpnn.com - MATARAM – Peredaran narkoba di NTB masih rawan. Jaringan antar daerah maupun internasional menyusupi provinsi berjargon Bumi Gora ini.
Polda NTB mengendus peredaran narkoba ini dibekingi bandar kelas kakap. Itu ditandai dengan masuknya narkoba jenis sabu yang dibawa Muhammad Ali seberat 2,7 kilogram dari Malaysia.
“Ada kerawanan peredaran narkoba di NTB. Penyelundupan sabu 2,7 kilogram menandakan adanya bandar besar di NTB,” kata Ditresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Agus Sardjito, kemarin seperti dilansir Harian Lombok Pos (Grup JPNN).
Agus tidak menampik peredaran narkoba melibatkan jaringan antar daerah. Bahkan ada indikasi jaringan internasional. Untuk itu, pihaknya memperketat pengawasan untuk mewaspadai masuknya narkoba melalui jalur pelabuhan, bandara, dan, udara.
“Ini tantangan bagi kami dan kami akan makan tantangan ini,” katanya.
Bandar narkoba ini, kata dia, memakain modus baru. Mereka terus berkembang dan mencari celah untuk memuluskan penyelundupan narkoba.
“Para pelaku menyelundupkan nakroba melalui jasa kiriman paket. Kalau kita tidak teliti akan susah diungkap. Kami harus belajar dari polda lain untuk mengetahui modsu-modus baru penyelundupan narkoba,” ungkapnya.
Menurut dia, berbagai cara ditempuh bandar untuk memasukan barang haram ke NTB. Terkadang mereka memakai jasa para pelajar, mahasiswa, pejabat, dan pengusaha. Modus-modus ini yang sedang diwaspadai.