Ray Rangkuti Nilai Pernyataan Hasan Nasbi Tak Pantas Sebagai Pejabat Negara

"Pernyataan ini memberi sinyal bahwa kebebasan berpendapat tidak dijamin oleh pemerintah. Media yang kritis seperti Tempo seolah dibiarkan menghadapi ancaman sendiri," ujarnya.
Ray Rangkuti memberikan tiga rekomendasi konkret untuk Hasan Nasbi, pertama mengambil cuti atau mundur dari jabatan. "Sebaiknya Saudara Hasan Nasbi mengambil cuti atau bahkan mundur dari jabatannya. Mungkin beliau sedang menghadapi persoalan rumit yang perlu diselesaikan," ujar Rangkuti.
Dia juga menyarankan Nasbi untuk kembali ke kampus atau dunia akademik mungkin akan lebih sesuai. "Politik tampaknya telah mengubah karakter cendekiawannya menjadi politisi yang umumnya kita kenal dalam kultur politik Indonesia," tambahnya.
Di samping itu, lanjut Ray, Nasbi harus meminta maaf tidak hanya kepada Tempo, tetapi juga kepada seluruh rakyat Indonesia. "Pernyataan beliau menyiratkan ketidakpedulian pemerintah terhadap keselamatan warga dan kebebasan berpendapat," tegas Rangkuti.
Ray menegaskan bahwa pernyataan Nasbi mencerminkan bibit otoritarianisme dalam pemerintahan. "Memaksa ekspresi korban sesuai keinginan penguasa adalah ciri kekuasaan yang otoriter. Pemerintah harus menjamin hak hidup dan kebebasan berpendapat, bukan justru melepaskan tanggung jawab," ujarnya. (tan/jpnn)