Real Count Prabowo-Hatta Andalkan PKS
JAKARTA - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan real count calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dimotori PKS lebih siap dibanding kubu Joko Widodo–Jusuf Kalla. Alasannya, kader-kader PKS lebih militan ketimbang dengan kader partai pengusung calon presiden nomor urut dua itu.
“Mereka lebih baik dan siap dibanding kubu Jokowi-JK,” kata Pangi kepada media, Jumat (11/7).
Pangi juga tak meragukan militansi kader PDIP yang melakukan real count untuk Jokowi-JK. Namun, kader PKS yang tergabung dengan Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta lebih bisa diandalkan.
”Meski kita tahu kaderisasi dua partai ini baik, namun PKS memberi pendidikan politik jauh lebih baik bagi kadernya dibanding PDIP ke kadernya," katanya.
Salah satu contohnya kata Pangi adalah Pemilihan Legislatif lalu. Para kader ini mengawal suara partai mereka dari awal sampai akhir. PKS akhirnya meraih 6, 9 persen. "Jika tak dikawal dengan baik pasti perolehannya di bawah Parlementary Treshold (PT) 3,5 persen,” ucapnya.
Disebutkan pula bahwa sebagian saksi PKS rela tidak mendapat imbalan dalam mengawal surat suaranya. Padahal menurutnya, tugas saksi berat karena harus bekerja dari pagi sampai malam. “Ini berbeda dengan kader PDIP,meski keduanya sama-sama militan” katanya.
Pusat Tabulasi Data tim Saksi PKS untuk Prabowo Hatta mengolah data hasil perhitungan oleh saksi (C1) yang bertugas di 470 ribu TPS di 33 provinsi dan 359 kabupaten kota seluruh Indonesia. Sementara ini merilis angka 52,3 persen untuk Prabowo Hatta dan 47,7 persen untuk Jokowi –JK.
Meskipun begitu kata Pangi, real count yang dibuat masing-masing kubu capres bersifat data pembanding. Jika KPU sudah merilis data, semua pihak harus menghargai keputusan itu. Bukan malah menuding bahwa KPU salah hitung.
”Data utama tetap data Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kecil kemungkinan KPU bermain curang karena banyak pihak yang terlibat. Mulai dari KPPS, para Saksi, petugas kemanan dan sebagainya,” pungkasnya. (awa/jpnn)