Realisasi Night Zoo Molor
jpnn.com - SURABAYA – Ketika memaparkan rencana pembangunan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke hadapan DPRD Surabaya setahun lalu, Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS menjanjikan bakal menambah banyak tempat hiburan baru. Di antaranya, membuka night zoo dan sejumlah wahana lain semacam sea world. Sayang, sampai kini rencana itu belum bisa terealisasi.
Direktur PDTS KBS Ratna Achjuningrum mengakui bahwa night zoo dan sejumlah fasilitas lain memang ada di grand design KBS. Namun, melihat perkembangan terkini KBS, pembangunan wahana baru tersebut belum prioritas. ”Jadi, pemenuhannya bisa belakangan saja,” kata alumnus Universitas Brawijaya itu.
Janji menambah wahana baru bagi KBS memang tengah ditunggu-tunggu publik. Maklum saja, warga selama ini membutuhkan alternatif berwisata di tengah kota, selain taman dan belanja di mal. Agar berkunjung ke KBS tak bikin bosan, diperlukan kreativitas pengelola kebun.
Dia mengatakan bahwa selama ini fokus KBS adalah penguatan infrastruktur di dalam kebun. Di antaranya, merehabilitasi kandang-kandang yang sudah tua dan rusak serta memperbaiki jalan yang biasa dilalui pengunjung. ”Itu dulu saja yang dilakukan,” terangnya.
Ratna juga mulai merintis penataan kelembagaan dan perbaikan standard operating procedure (SOP) bagi karyawan KBS. Dia berharap, dengan cara itu, kinerja KBS akan terus positif.
Ratna menambahkan, kinerja keuangannya juga membaik. Menurut dia, pendapatan KBS mencapai Rp 1,7 miliar selama setahun. Adapun laba bersihnya mencapai Rp 38 juta saja. Karena bukan perusahaan daerah yang berorientasi pada keuntungan, Ratna menyebut hal tersebut sudah cukup positif.
Agar perusahaannya membaik, dia juga berharap pemkot mempercepat penyertaan modal kepada perushaaan pelat merah itu. Rencananya tahun ini pemkot mengucurkan anggaran yang mencapai Rp 10 miliar. Dana tersebut akan dipakai sepenuhnya untuk penguatan sarana dan prasaran di KBS.
Sementara itu, Badan Pengawas (Bawas) Kebun Binatang Surabaya (KBS) hampir merampungkan perekrutan direktur operasional yang baru pada awal Juli. Direktur baru itu akan menggantikan drh Liang Kaspe yang sudah waktunya pensiun karena usia.